SIDOARJO – Poltekkes Kemenkes Surabaya melalui Program Kemitraan Masyarakat kembali melaksanakan program pengabdian yang berfokus pada isu kesehatan anak.
Kegiatan bertajuk "Pemberdayaan dan Edukasi Wali Murid TK Dharma Wanita Persatuan Dukuhtengah tentang Pencegahan Stunting dan Penanganan Asupan Zat Besi dan Zinc melalui Pembuatan Media Edukasi" dilaksanakan di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga: Tren Lari di Indonesia: Olahraga yang Semakin Digemari Masyarakat
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Lully Hanni Endarini, bersama Retno Sasongkowati dan Evy Diah Woelansari, yang berkolaborasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan anak melalui pemberdayaan wali murid.
Menghadapi Tantangan Stunting di Desa Dukuhtengah Desa Dukuhtengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, termasuk daerah yang masih menghadapi masalah gizi, terutama stunting pada anak-anak usia dini. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang seringkali terjadi akibat kekurangan asupan gizi penting, termasuk zat besi dan zinc, dua nutrisi esensial yang berperan dalam perkembangan otak dan fisik anak.
Berdasarkan data terbaru, Sidoarjo masih mencatat angka stunting yang cukup tinggi, mendorong perlunya upaya edukasi dan intervensi yang lebih intensif.
Lully Hanni Endarini menjelaskan, stunting pada anak disebabkan oleh kurangnya nutrisi selama periode seribu hari pertama kehidupan.
"Anak-anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhannya secara fisik, tapi juga berdampak pada kemampuan kognitifnya. Dengan intervensi yang tepat, termasuk pemberian zat besi dan zinc dalam asupan sehari-hari, kita bisa mengurangi risiko stunting dan memastikan anak-anak memiliki masa depan yang lebih sehat dan produktif," jelasnya, Senin (23/9).
Pemberdayaan Wali Murid dan Guru TK sebagai Kunci Perubahan Program pengabdian masyarakat ini berfokus pada edukasi langsung kepada wali murid dan guru TK Dharma Wanita Persatuan Dukuhtengah mengenai pentingnya nutrisi dalam pencegahan stunting.
Edukasi ini memberikan pengetahuan dasar tentang pola makan bergizi, serta peran zat besi dan zinc dalam pertumbuhan anak.
Retno Sasongkowati menyampaikan bahwa pemahaman wali murid mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang perlu ditingkatkan.
“Banyak orang tua yang tidak menyadari betapa pentingnya zat besi dan zinc dalam perkembangan anak. Kami di sini untuk memberikan edukasi dengan cara yang mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Retno.
Evy Diah Woelansari, menambahkan bahwa media edukasi yang dikembangkan akan memudahkan orang tua untuk memahami bagaimana menyusun menu yang kaya zat besi dan zinc.
Baca Juga: Kemenkumham Babel Edukasi Pencegahan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual ke Perguruan Tinggi
“Kami menciptakan media edukasi yang menarik secara visual agar wali murid, bahkan dengan tingkat literasi yang rendah sekalipun, dapat memahami pesan yang disampaikan. Harapannya, para orang tua bisa memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka dengan biaya yang terjangkau,” tambah Evy.
Salah satu inovasi yang dihasilkan dari program ini adalah media edukasi yang sederhana, namun efektif dalam menyampaikan informasi mengenai pentingnya asupan zat besi dan zinc.
Media ini dirancang dalam bentuk video pembelajaran, poster, brosur, dan modul interaktif yang dapat digunakan oleh para guru dan orang tua sebagai panduan praktis dalam menyusun menu makanan yang tepat.
Media edukasi ini tidak hanya menjelaskan sumber-sumber makanan yang kaya zat besi dan zinc, seperti daging, telur, ikan, serta sayuran hijau, tetapi juga memberikan tips bagaimana mengolah makanan tersebut agar tetap bergizi.
Dengan media yang mudah dipahami, diharapkan wali murid dapat lebih cermat dalam memilih dan menyajikan makanan bergizi untuk anak-anak mereka.
Program pemberdayaan ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang dalam menurunkan angka stunting di Desa Dukuhtengah dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak.
Baca Juga: Upaya Pencegahan Malnutrisi dan Stunting, Poltekkes Kemenkes Surabaya Lakukan Media Edukasi
Dengan semakin meningkatnya pengetahuan wali murid tentang pentingnya zat besi dan zinc, diharapkan mereka dapat menerapkan pola makan yang lebih sehat dan bergizi bagi anak-anak mereka.
“Program ini bukan hanya tentang pemberian informasi, tetapi lebih pada memberdayakan masyarakat agar mereka memiliki kontrol lebih baik atas kesehatan anak-anaknya. Kami percaya, ketika para wali murid sudah memiliki pemahaman yang baik tentang nutrisi, angka stunting di desa ini akan menurun secara signifikan,” pungkas Lully Hanni Endarini.
Melalui program Pemberdayaan dan Edukasi Wali Murid di TK Dharma Wanita Persatuan Dukuhtengah, Poltekkes Kemenkes Surabaya menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kesehatan anak.
Edukasi tentang pencegahan stunting dan pentingnya zat besi dan zinc bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan para wali murid dan guru untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.
Dengan memanfaatkan media edukasi yang tepat, diharapkan pengetahuan ini dapat menyebar luas dan berdampak positif bagi masa depan generasi muda di Desa Dukuhtengah.
Editor : Redaksi