SURABAYA - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Perjuangan Unitomo menggelar audensi dengan Fraksi Gerindra Surabaya, menyoroti fasilitas umum, Command Center 112 dan problematika di kota Pahlawan.
Audensi digelar di Ruang Fraksi Gerindra lantai VII Gedung DPRD Surabaya, pada Senin (18/11).
Baca Juga: DPRD Bentuk Raperda Ekonomi Kreatif, Ini Kata Legislator Partai Gerindra
Ketua IKA PMII Pejuangan M. Zahdi menegaskan, melalui Fraksi Gerindra pihaknya mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan fasilitas umum di sejumlah taman di Kota Surabaya, seperti toilet, Musala dan tanaman.
"Jadi jangan ada tanaman yang kering yang ada di taman-taman seperti Taman Flora, juga toilet di Taman Surabaya dan Nambangan, Jalan Tunjungan dan kawasan wisata kota lama Surabaya," tutur Zahdi, melalui pers rilis IKA Perjuangan
Selain itu, IKA PMII Pejuangan juga meminta agar fasilitas permainan anak di taman safety, tidak seperti di Taman Nambangan yang cat lantainya luntur.
Sehingga Surabaya benar-benar layak memperoleh predikat kota layak anak. "Itu nggak layak sama sekali untuk di gunakan taman bermain, apalagi untuk jogging," tegas eks Pengurus Cabang PMII Surabaya ini.
Selain itu, IKA PMII Pejuangan juga mendesak Command Center 112 difungsikan selayaknya nomor biasa, mudah diakses oleh masyarakat, utamanya yang mendesak.
Baca Juga: Ketua Fraksi Gerindra Surabaya, Minta Optimalkan Satgas Teman Sebaya
"Bagaimana mau bergerak cepat menangani kejadian di lapangan kalau nomor telpon nya tidak cepat merespons. Ini juga koreksi untuk lembaga eksekutif di pemerintahan Kota Surabaya," tuturnya.
Ketua Fraksi Gerindra Ajeng Wira Wati menekankan, utilitas seperti toilet dan Musala memang dibutuhkan di tempat umum.
Sehingga ia mengimbau agar dinas terkait melakukan evaluasi. Sebab, banyak masyarakat, utamanya warga Surabaya yang mengunjungi tempat wisata di kota Pahlawan.
Baca Juga: Ini Catatan Penting Fraksi Gerindra Terkait Rancangan Perubahan APBD Surabaya 2024
"Memang harus ada khusus Balai untuk kebutuhan para wisatawan seperti toilet ataupun tempat ibadah, minimal bisa ganti popok bayi" tutur anggota Komisi D DPRD Surabaya itu.
Untuk Command Center 112, Ajeng mendesak layanan tersebut lebih efektif melayani kebutuhan masyarakat yang urgent, sekaligus ada pemilihan atau klasifikasi. Misalnya untuk kebutuhan ambulance, kebakaran dan lainnya.
"Untuk ambulance ini, command center 112 diharapkan lebih efektif kembali, karena kemarin kita juga mendengarkan ada yang warga Kota Surabaya yang belum mendapatkan pelayanan tersebut," tutup Ajeng Wira Wati.
Editor : Redaksi