Dibalik Megahnya Orkestra Kebangsaan MAKI Jatim, Heru Malah Akan Ungkap Dugaan Pelanggaran, Ada Apa?

Orkestra kebangsaan MAKI Jatim
Orkestra kebangsaan MAKI Jatim

SURABAYA - Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jatim mengelar Orchestra Kebangsaan bertajuk “Janji Suci Setia Mengabdi Tanpa Korupsi”, di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Sabtu (14/12) malam.

Konsep orkestra dipersembahkan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan membawakan karya-karya monumental dari musisi legendaris Indonesia, Erros Djarot. 

Baca Juga: Perkuat Sinergi dengan Media MAKI Jatim Gelar Halal Bihalal di Villa PTPN IV Tretes

Ketua MAKI Jatim, Heru Satrio mengklaim Orkestra Kebangsaan bukan sekadar panggung seni, tetapi wadah refleksi bagi setiap individu, terutama mereka yang memegang amanah sebagai pelayan publik.

“Kami ingin menyentuh hati masyarakat, terutama para pengabdi negeri, agar selalu menjunjung tinggi kejujuran. Orkestra Kebangsaan ini adalah panggilan moral, simbol ikhtiar kami untuk melawan korupsi dengan pendekatan budaya,” ungkapnya.

Heru menegaskan, mulai Januari 2025, MAKI Jatim fokus membuka berbagai temuan terkait dugaan pelanggaran di dinas-dinas pemerintahan maupun instansi lain di Jawa Timur. 

Ia menilai langkah ini merupakan bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas di sektor publik.

Baca Juga: MAKI Jatim Desak KPK Rilis Tersangka Baru Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah DPRD Jatim

“Kami sudah memiliki sejumlah data dan temuan yang siap kami ungkap. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa pemerintahan di Jawa Timur dapat berjalan sesuai prinsip keterbukaan dan integritas,” jelas Heru.

Heru juga mengingatkan para aparatur negara untuk bertindak lebih hati-hati dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka sebagai dasar dari pelayanan publik yang berkualitas.

“Lewat momentum ini, kami berharap semua elemen, terutama pengabdi negara, dapat lebih berhati-hati dan mengedepankan integritas dalam bertugas,” tambahnya.

Baca Juga: Sayembara Foto MAKI Jatim: Lestarikan Madu Mongso, Tetel, dan Rengginang

Sementara, Emil Dardak memberikan apresiasi kepada para seniman yang membawakan lagu-lagu bertema kebangsaan. 

Menurutnya, karya-karya tersebut tidak hanya indah, tetapi juga memiliki pesan mendalam untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan kejujuran.

“Semangat ini harus terus kita bawa, mulai dari hal sederhana seperti kejujuran dalam keseharian hingga membangun sistem yang bebas dari korupsi. Evaluasi terhadap pelaksanaan Pilkada juga penting untuk memastikan integritas di setiap proses demokrasi,” pungkasnya.

Editor : Redaksi