SURABAYA - Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menegaskan perlunya langkah-langkah terintegrasi dalam menangani masalah drainase dan banjir di kota ini.
Menurutnya, pengelolaan sistem drainase yang baik menjadi prioritas utama untuk mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Surabaya.
Baca Juga: Atasi Banjir, DPRD Minta Pemkot Surabaya Lakukan Penataan Sistem Drainase Lebih Baik
Eri menjelaskan, pengelolaan saluran drainase harus lebih optimal, mulai dari saluran primer, sekunder, hingga tersier. Ia menekankan pentingnya saluran-saluran ini saling terhubung sehingga air bisa mengalir lancar.
Selain itu, normalisasi saluran drainase harus dilakukan secara intensif dan rutin untuk meningkatkan kapasitas aliran air.
"Ada ribuan saluran yang harus dimonitor agar bisa bekerja dengan optimal," ujarnya, Senin (16/15)
Selain itu, Eri juga menyoroti pentingnya penambahan dan perawatan tampungan air, seperti waduk dan bozem, untuk mengurangi potensi banjir.
Ia menekankan perlunya kolaborasi dengan pelaku usaha properti skala besar agar pengembangan bisnis mereka juga mempertimbangkan aspek pengelolaan tampungan air.
"Kolaborasi ini sangat penting agar pembangunan kota tetap memperhatikan masalah pengelolaan air," kata Eri.
Baca Juga: Ini Resume Rapat Dengar Pendapat Terkait Pengembalian Cluster Garden Ville 2 Perumahan Graha Natura
Eri juga mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan pihak terkait, seperti pengelola daerah aliran sungai (DAS) dan Badan Pengelola Sumber Daya Air (BBWS), harus terus diperkuat. Salah satu contohnya adalah perbaikan tanggul kumbung Kali Jagir yang melibatkan wilayah Sukolilo.
"Alhamdulillah, perbaikan tanggul tersebut sudah berjalan lancar," ujarnya.
Terkait dengan banjir rob, Eri menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya bersama Dinas terkait dan akademisi ITS telah melakukan diskusi untuk mengkaji berbagai solusi, termasuk pembangunan tanggul laut.
Namun, ia menekankan bahwa solusi tersebut tidak selalu berupa bangunan fisik, melainkan juga bisa dilakukan dengan memperkaya ekosistem mangrove sebagai tanggul laut alami.
Baca Juga: Optimalkan Pendapatan, Pansus Raperda Mulai Godok Pembentukan Perseroda YEKAPE
Di sisi lain, Eri juga mengungkapkan perlunya pembangunan pompa dan pintu air di titik-titik krusial seperti Romokalisari, Sememi, dan Kalianak untuk manajemen aliran air yang lebih efektif.
"Pembangunan rumah pompa dan pintu air ini sangat penting untuk mencegah genangan air yang lebih besar," tambahnya.
Eri menutup dengan menyatakan penyelesaian masalah banjir dan drainase memerlukan kerjasama antara pemerintah kota, BBWS Brantas, serta pihak swasta untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Editor : Redaksi