Pencopotan Ketua DPC PDIP Surabaya, Mubarok: Ini Soal Faksi dan Perebutan Kuasa

Moch Mubarok Muharam
Moch Mubarok Muharam

SURABAYA – Dinamika politik internal di DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memanas buntut pemberhentian Adi Sutarwijono dari jabatannya sebagai Ketua DPC. Peristiwa ini pun menarik perhatian sejumlah pakar politik.

Salah satunya adalah Moch Mubarok Muharam, pakar politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang menilai bahwa konflik internal merupakan hal yang wajar terjadi dalam tubuh partai politik mana pun.

Baca Juga: Dicopot dari Jabatan Ketua DPC PDI-P, Adi Sutarwijono: Saya Tunduk dan Patuh pada Keputusan Partai

Mubarok berspekulasi, pencopotan Adi Sutarwijono merupakan cerminan adanya dinamika perebutan kekuasaan di internal PDI Perjuangan Jawa Timur.

“Ini bukan hanya persoalan relasi kuasa antara DPC Surabaya dan Bondowoso, tetapi juga menunjukkan adanya pertarungan antar faksi di tingkat DPD PDI Perjuangan Jawa Timur,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima via WhatsApp pada Sabtu (3/5).

Mubarok menambahkan, ada dua kemungkinan penyebab utama di balik pencopotan Adi Sutarwijono: kinerja yang dianggap kurang optimal, atau kekuatan faksional yang melemah di internal partai.

Baca Juga: Dicopot dari Jabatan Ketua DPC PDI-P, Adi Sutarwijono: Saya Tunduk dan Patuh pada Keputusan Partai

“Walaupun secara kinerja Ketua DPC Surabaya maupun Bondowoso sudah cukup baik, tetapi jika faksi yang mereka wakili tidak lagi dominan, maka faksi yang lebih kuat akan mengambil langkah politik untuk mengubah komposisi kepemimpinan di tingkat DPC,” jelasnya.

Tak hanya itu, terkait posisi Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya, Mubarok menilai, hal itu sangat bergantung pada kemampuannya meyakinkan DPD maupun DPP PDIP atas kontribusi dan loyalitasnya.

“Tergantung dari Pak Adi, sejauh mana dia bisa meyakinkan DPD bahkan DPP bahwa kinerjanya selama ini selaras dengan arahan dan kebijakan partai,” ujarnya.

Baca Juga: Dicopot dari Jabatan Ketua DPC PDI-P, Adi Sutarwijono: Saya Tunduk dan Patuh pada Keputusan Partai

Mubarok menegaskan, untuk mempertahankan karier politiknya di PDIP, Adi perlu mendapat kembali kepercayaan dari Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah.

"Hari-hari ini memang menjadi tugas berat dari Pak Adi untuk membuat karir politiknya sebagai Ketua DPC, maka sebenernya Pak Adi harus bisa meyakinkan Pak Said, sehingga persoalan DPC akan berlangsung happy ending," pungkasnya.

Editor : Redaksi