PEMALANG - Aksi Demontrasi gelombang Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemalang Bersatu menggelar aksi damai di depan pintu gerbang kantor Bupati Pemalang, berlangsung aman dan tertib, Ratusan aparat gabungan dari TNI- Polri dan beberapa kelompok organisasi Massa, ikut mengamankan jalannya demontrasi dengan berjaga -jaga di lingkungan pendopo kantor bupati Pemalang, Kamis (4/9).
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pemalang Bersatu (AMPB) memilih duduk melingkar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pemalang untuk menyampaikan tuntutanya.
Baca Juga: Pemimpin Diuji, Dari Jakarta Sampai Surabaya, Siapakah Berhasil Redam Aksi?
Setidaknya ada 10 tuntutan yang disampaikan massa aksi. Dua di antaranya soal jalan rusak dan penanganan banjir rob
Ajakan warga masyarakat Kabupaten Pemalang untuk mengikuti aksi unjukrasa melalui media sosial gagal setelah aparat gabungan besiaga. Padahal, AMPB telah membuka donasi dan ratusan dus air mineral telah terkumpul di sekratiat AMPB di komplek alun-alun Pemalang.
Kordinator aksi, Eky Dirgantara menyebut sedikitnya ada 10 poin tuntutan di antaranya segera melaksanakan pembangunan jalan Wisnu- Watukumpul yang sebelumnya hancur akibat longsor, dan memprioritaskan penanganan banjir Rob di pesisir pantai Desa Blendung Kecamatan Ulujami dan sekitarnya.
"Kami mempertanyakan pungli dan memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan khusunya jalan Wisnu- Watukumpul hingga batas waktu bulan Desember 2025," kata Eky Dirgantara.
Ia mengancam, jika batas waktu yang ditentukan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang tidak merespon. Pihaknya akan kembali mengerahkan massa lebih besar pada bulan Januari 2026.
Baca Juga: Maskot Tikus Raksasa di Pemalang Jadi Spot Selfie Anak, Warga hingga Pelajar Sekolah
Secara simbolis, aksi demontrasi membawa patung raksasa berwujud manusia berkepala tikus yang menenteng sebuah tas bertuliskan 'Hasil Pungli'. Massa aksi juga membekali pengeras suara sound sistem horeg untuk berorasi.
Perwakilan massa aksi, ditemui oleh Kabupaten Pemalang, diantaranya Bupati dan wakil Bupati Pemalang Anom Widiyantoro- Nurkholes, Kapolres Pemalang, Dandim 0711 Pemalang, dan pimpinan DPRD Kabupaten Pemalang.
Dan perwakilan massa aksi duduk melingkar secara bergantian menyampaikan tuntutan.
Dalam kesempatan itu, Dandim 011 Pemalang Letkol Inf. Mohammad Arif mengingatkan pentingnya keamanan dan kenyamanan dalam menyuarakan aksi demonstrasi sebagaimana kesepakatan bersama yang telah tertuang.
Baca Juga: Maskot Tikus Raksasa di Pemalang Jadi Spot Selfie Anak, Warga hingga Pelajar Sekolah
"Kami berharap pulang dengan tertib sebagaimana kesepakatan pada poin 11 tekait kondisi keamanan dan ketertiban dalam menyuarakan aksi demonstrasi," tegas Arif.
Dari pantauan, jalan batas kota wilayah selatan Pemalang, Jalan Jenderal Sudirman Timur, dan perbatasan Pemalang Tegal dijaga ketat oleh pihak keamanan polisi dan TNI.
Di lokasi aksi demontrasi, tampak polisi berseragam lengkap pengurai massa disiagakan dan mobil watter canon, barakuda juga disiagakan di area pendopo kantor bupati Pemalang.( Ragil)
Editor : Redaksi