Dinkes Jatim Ajak Ciptakan Generasi Emas dengan Pemberian ASI Eksklusif Enam Bulan

Reporter : Anil Rachman
Pekan ASI Sedunia 2024 bertajuk “Closing The Gap Breastfeeding Support For All”

Tikta.id - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) menggelar Peringatan Pekan ASI Sedunia 2024 bertajuk “Closing The Gap Breastfeeding Support For All” atau “Menutup Jarak, Ruang dan Waktu melalui Telekonseling Menyusui”.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono melalui keterangannya, Jum'at (30/8) menyebut, tema menggarisbawahi pentingnya menyediakan dukungan yang menyeluruh bagi semua ibu menyusui, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, ras dan budaya. 

Baca juga: Jatim Lumbung Pangan, DPP TMI Siap Mengekspor Produk Pertanian

Melalui tema ini, diharapkan semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, komunitas, tenaga kesehatan, organisasi profesi, hingga pemerintah, dapat bergandengan tangan untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh para ibu dalam menyusui.

“Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045, kita harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul mulai saat ini dan kita harus pastikan prevalensi stunting bisa terus kita turunkan.” ujar Erwin. 

Erwin menyampaikan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2022 sebesar 19,2% dan turun menjadi 17,7% di tahun 2023. 

Meskipun angka tersebut mengalami penurunan, namun masih perlu upaya lebih lanjut untuk menurunkan stunting menjadi 14% di tahun 2024.

Baca juga: Jatim Phoria, Disbudpar Jatim: Sajikan Berbagai Macam Kuliner Khas Jawa Timur

“Ada 2 cara untuk menurunkan stunting, yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif, dimana salah satunya melalui pemberian ASI. Pada masa menyusui, seorang ibu perlu memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan dan memperkenalkan MP – ASI mulai dari usia 6 bulan dengan makanan yang kaya dengan protein hewani dan akses sanitasi dan air minum yang aman," bebernya.

"Perilaku hidup bersih dan sehat serta pengasuhan dan pola asuh yang tepat bagi bayi. Kemudian, meneruskan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih didampingi makanan pendamping yang tepat.” jelas Erwin.

Erwin melanjutkan, dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan dilanjutkan hingga 2 tahun dengan makanan pendamping yang bergizi seimbang, pertumbuhan otak anak akan maksimal dan imunitas tubuhnya pun bagus. 

Baca juga: Jatim Phoria, Disbudpar Jatim: Sajikan Berbagai Macam Kuliner Khas Jawa Timur

Erwin mengajak semua pihak untuk menanamkan kepada seluruh masyarakat bahwa memberi ASI itu bukan kewajiban, melainkan dijadikan sebagai gaya hidup. 

“Seorang bapak juga memegang peranan penting dalam memastikan putra-putrinya mendapatkan ASI yg terbaik. Dengan mendapatkan ASI yang terbaik, putra-putri kita diharapkan akan menjadi generasi emas yang sehat, cerdas dan unggul.” pungkasnya

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru