SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menginisiasi 'Dana Abadi Jawa Timur' demi mengatadi isu krusial, termasuk mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, serta ketimpangan pendidikan.
"Dana Abadi ini akan menjadi instrumen penting dalam mendukung korban kekerasan, terutama kekerasan seksual, serta menangani isu-isu ketimpangan pendidikan di Jawa Timur," kata Luluk Rabu (9/10).
Baca juga: Sikapi PSN, Luluk Minta Warga Kenjeran Diposisikan Aktor Utama Pembangunan Kawasan Pesisir
Dana Abadi ini, jelas Luluk, akan berfungsi sebagai sumber daya yang menopang berbagai program sosial dan pendidikan.
Sumber dana tersebut akan diperoleh dari berbagai aliran, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), corporate social responsibility (CSR), filantropi, dan dana hibah lain yang sesuai dengan regulasi.
Selain untuk mendukung korban kekerasan, Dana Abadi juga diprioritaskan pada sektor pendidikan. Luluk berkomitmen untuk memastikan setiap anak di Jawa Timur mendapatkan akses pendidikan yang layak dan tidak terputus akibat kemiskinan atau kekerasan.
"Pendidikan adalah hak setiap anak dan harus dijamin, terutama bagi korban kekerasan. Kita tidak boleh membiarkan mereka terpinggirkan," ungkapnya.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk korban kekerasan seksual, diterima di sekolah tanpa stigma atau penolakan," lanjut Luluk.
Lebih dari itu, bantuan dari Dana Abadi Jawa Timur, tidak hanya diberikan kepada individu yang mengalami kekerasan, tetapi juga kepada keluarga terdekat mereka. Layanan yang akan diberikan mencakup layanan psikologis, medis, dan pemulihan hingga kondisi korban membaik.
Baca juga: Luluk Nur Hamidah Tekankan Birokrasi yang Responsif pada Masyarakat
"Korban kekerasan bukan hanya menderita secara individual, tetapi juga keluarganya. Oleh karena itu, kami akan memberikan bantuan menyeluruh," jelas Luluk.
Luluk memastikan bahwa jika pekerjaan dan penghidupan keluarga korban terganggu, mereka berhak menerima bantuan nafkah atau insentif sosial lainnya untuk bertahan.
"Kami tidak akan membiarkan mereka berjuang sendirian dalam situasi sulit ini," ujarnya.
Selain untuk membantu korban kekerasan seksual, Dana Abadi Jawa Timur juga diarahkan untuk mendukung pondok pesantren, sesuai dengan amanat undang-undang.
Baca juga: Hadiri Bedah Buku, Luluk Pastikan Pemerintahan Lebih Terbuka
Luluk menegaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berkarakter dan berakhlak mulia. Ia percaya bahwa pendidikan yang baik, baik formal maupun informal, merupakan salah satu cara untuk mencegah kekerasan di masa depan.
Luluk pun bertekad menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua warga, khususnya bagi mereka yang menjadi korban kekerasan. Ia meyakini bahwa Dana Abadi ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan keadilan sosial dan pendidikan yang merata di Jawa Timur.
"Pendidikan adalah fondasi penting bagi masa depan kita. Kita tidak boleh membiarkan siapa pun terhalang untuk belajar dan berkembang hanya karena masalah yang dialami dalam hidupnya," tutup Luluk.
Editor : Redaksi