SURABAYA - Dewan Pengurus Pusat Tani Merdeka Indonesia (DPP TMI) mengukuhkan Dewan Pengurus Wilayah Tani Merdeka Indonesia (DPW TMI) Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (13/10).
Ketua DPP TMI, Don Muzakir, dalam pelantikan DPW TMI Jatim mengatakan, organisasi ini (TMI) akan mengawal program Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada sektor pangan dan pertanian.
Baca juga: Muslim Hamzah Nahkodai Kembali KKSS Jawa Timur Periode 2024-2029
"Tani Merdeka ini kemarin, ikut terlibat dalam proses pemenangan pak Prabowo, jadi kita tidak akan meninggalkan pak Prabowo sendiri, akan kita kawal sampai programnya itu benar-benar tepat sasaran di tengah-tengah masyarakat", jelas Don Muzakir di Malang.
Ia menegaskan, TMI tidak mungkin meninggalkan Prabowo Subianto, sebagai Presiden RI terpilih.
“Dengan pelantikan pengurus DPW TMI Jatim ini, ke depan kami akan mengawal dan menjalankan program Prabowo di sektor pangan dan pertanian. Kita tidak akan tinggalkan Prabowo,” kata Don Muzakir
Sebagian organisasi tani, program terdekat yang akan melakukan edukasi dan pendampingan terhadap masalah yang ada di masyarakat guna mencapai swasembada beras.
“Program kedepan adalah swasembada beras, ini kita mengedukasi masyarakat, persoalan-persoalan yang ada di masyarakat kita akan advokasi ke depan,” ungkap Don.
Sebagai organisasi baru terbentuk, Don Muzakir menargetkan akan membentuk kepengurusan TMI hingga tingkat desa, dan membuka posko didesa-desa,, sehingga nantinya jika ada program yang tidak tepat sasaran, bisa lebih cepat diselesaikan.
“Target Tani Merdeka ini kan kita membentuk kepengurusan sampai tingkat desa, dan akan menjadi posko pengaduan para petani nanti kedepan, jadi kita tidak hanya bermain di level atas, tapi sampai ke tingkat desa. Jadi misal ada segala macam tidak tepat sasaran ini kita harus segera selesaikan kedepan,” tuturnya.
Disinggung masalah kesejahteraan petani, Don mengaku sudah banyak dilakukan, seperti hasil panen petani yang sudah diekspor ke luar negeri. Apalagi Jatim sebagai lumbung pangan nasional, sudah waktunya go internasional.
Baca juga: Pengurus PBVSI Kabupaten Jember Masa Bhakti 2024-2028 Resmi Dikukuhkan
“Jatim ini potensi lumbung pangan nasional, intinya ke depan kami tidak hanya mengurusi program saja, kita akan beli hasil tani agar go internasional,” lanjutnya.
"Kita sudah mengekspor bawang yang dari Brebes, kemudian cengkeh sudah kita ekspor ke Cina, banyak produk-produk ke Jepang kita sudah mulai membuka jaringan. Jadi tidak hanya menjadi konsumsi pasar nasional", pungkas Don.
Ketua DPW TMI Jawa Timur, Riki Septiadi mengaku isu yang saat ini adalah supply and demand. Dalam hal ini antara, petani, pembeli dan masyarakat tidak terkoneksi. Sehingga membutuhkan fasilitas untuk dipertemukan dan disinkronkan dengan kebijakan.
“Nah, kami disini sebagai platform untuk mempertemukan antara petani agar tidak susah dalam menjual sesuatu, Ya, kami memfasilitasi dengan mensinkronkan dengan kebijakan dari arahan pusat,” ungkap Riki.
Selama lima tahun kedepan, pihaknya akan berusaha mengawal program pemerintah dan mencarikan solusi masalah petani.
Baca juga: Disperpusip Jatim Luncurkan Sistem Pengolahan Bahan Perpustakaan Berbasis AI
“Semisal, masalah harga cabai di Banyuwangi, harga sekarang itu sekilo Rp3.500 di petani, sedangkan di pasar sekarang harganya Rp18 ribu per kilo. Nah kita akan cari solusi karena banyak pemain yang memainkan harga,” tegasnya.
Kemudian soal pupuk dan pestisida, ia menegaskan tidak mungkin ada kelangkaan. Hal itu bisa terjadi karena ada oknum yang sengaja membuat kelangkaan di pasaran.
“Tidak mungkin itu terjadi karena stok sangat melimpah. Kendalanya hanya ada oknum yang menjadi pemain,” tutupnya.
Jatim Lumbung Pangan, DPP TMI Siap Mengekspor Produk Pertanian
Editor : Redaksi