SURABAYA - Pembangunan Infrastruktur dan lingkungan hidup, menjadi fokus utama pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dalam debat ketiga Pilgub Jatim 2024.
Ketiga paslon menjabarkan strategi yang berbeda dalam menghadapi tantangan tersebut.
Baca juga: Reses di Bulak, Cak Ghoni Disambati Infrastruktur hingga Kenakalan Remaja
Paslon nomor urut 02 Khofifah-Emil mengatakan, pembangunan Tol di Probolinggo, pihaknya menyampaikan pembangunan tersebut tol Probolinggo-Banyuwangi hanya akan selesai sampai Besuki.
"Tahap tol Probolinggo-Banyuwangi akan diselesaikan sampai Besuki, bukan Banyuwangi. Ini membuka akses langsung ke Bondowoso, Jember, dan Situbondo,” ujar Emil dalam Debat Publik Ketiga Pilgub Jawa Timur 2024
Emil menambahkan, untuk pelaku UMKM ada di Bondowoso mereka sangat berminat untuk mengembangkan arak-arak wisata yang ada di dekat exit Tol Besuki.
"Exit tol menciptakan ruang baru bagi industri padat karya untuk berkembang. Tinggal bagaimana kita memberikan transisi yang memadai untuk daerah,” tambahnya.
Sementara itu, dari sudut pandang Paslon Nomor urut 03 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) lebih menekankan pemerintah provinsi memperhatikan perbaikan jalan non tol.
Baca juga: Pengerjaan Infrastruktur Jangan Asal-asalan, Agoeng Minta Pengawas dari ASN
Menurutnya pelebaran jalan adalah solusi utama, jadi masyarakat yang bepergian menjadi lebih mudah tanpa terkendala dengan kerusakan jalan.
"Saya kira jalan tol ini bukan satu-satunya jalan untuk membangun transformasi di Jawa Timur, misalnya kita manfaatkan untuk melebarkan jalan lagi yang non tol. Harus kita perhatikan juga akan masyarakat agar merasakan akses yang maksimal tanpa terganggu dengan transformasi - transformasi yang lain," ujar Gus Hans.
Sedangkan dari Paslon Nomor urut 01 Luluk-Lukman menyatakan, seluruh tol yang melintasi Jatim, harus terdapat pintu tol di setiap kabupaten.
Baca juga: Proyek Infrastruktur, Komisi C: Pengawas Harus Aktif Turun ke Lapangan
Pihaknya menganggap masih banyak kabupaten yang belum memiliki pintu tol, seperti Magetan.
Menurutnya hal ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat di berbagai sektor terutama dalam mengembangkan perekonomian lokal.
"Dengan demikian, disetiap pintu tol itu bisa menjadi kawasan untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan menghadirkan produk unggulan kabupaten, di masing-masing kabupaten yang ada di Jawa Timur," pungkas Lukman.
Editor : Redaksi