SURABAYA – Polrestabes Surabaya menggelar acara rilis akhir tahun 2024 di halaman Polrestabes Surabaya pada Senin (30/12). Acara ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, yang memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun.
Dalam konferensi pers akhir tahun, Luthfie mengungkapkan sejumlah pencapaian signifikan serta tantangan yang masih perlu diatasi demi menciptakan kota yang lebih aman dan nyaman.
Baca juga: Kasus Perundungan di SMA Surabaya, Polisi Limpahkan IS ke Kejaksaan
"Kita bersyukur, angka kriminalitas di Surabaya mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, dari 4.297 kasus pada tahun 2023 menjadi 4.019 kasus pada tahun 2024. Selain itu, tingkat penyelesaian kasus meningkat secara signifikan sebesar 38%, dari 3.561 menjadi 5.800 kasus. Ini merupakan bukti nyata efektivitas langkah-langkah yang telah diambil," ungkap Luthfie.
Salah satu fokus utama adalah penanganan kasus pencurian dan kekerasan. Sepanjang tahun 2024, terdapat 63 kasus pencurian dengan kekerasan yang berhasil diungkap, di mana 53 tersangka telah ditangkap.
Selain itu, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) mendominasi dengan 425 kasus dan 315 tersangka telah menjalani proses hukum. Totalnya, 554 pelaku kejahatan jalanan telah diproses secara hukum.
Berbagai pendekatan proaktif telah diterapkan, termasuk program komunitas yang melibatkan warga untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan lingkungan mereka.
Kerja sama dengan organisasi masyarakat dan inisiatif keterlibatan publik telah menjadi kunci dalam mendeteksi dan mencegah kejahatan lebih awal.
Dalam upaya pemberantasan narkoba, Polrestabes Surabaya melaporkan pengungkapan yang luar biasa dengan 7.800 kasus yang melibatkan 1.038 tersangka.
Luthfie menyebutkan bahwa nilai ekonomi narkoba yang berhasil diselamatkan mencapai Rp10,7 miliar. Ketidakberdayaan akibat ketergantungan narkoba bukan hanya masalah hukum, tetapi juga sosial dan kesehatan.
Oleh karena itu, upaya rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba menjadi bagian integral dari strategi ini, memperkuat pentingnya pendekatan holistik dalam menangani isu yang kompleks ini.
Baca juga: Cegah Tawuran Antar Gangster, Tim Gabungan Gelar Patroli 97 Jogoboyo
Disisi lain, kasus kecelakaan lalu lintas menunjukkan peningkatan, dengan 1.488 kejadian sepanjang tahun 2024. Kombespol Luthfie menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam berkendara, terutama dalam menghindari pengaruh alkohol yang menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan.
Pemerintah kota juga meluncurkan kampanye keselamatan berkendara yang mengedukasi warga tentang risiko dan dampak dari ketidakpatuhan, mengajak masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain di jalan raya. Upaya penertiban juga dilaksanakan terhadap penggunaan knalpot bising.
Sebanyak 527 razia knalpot bising telah dilakukan, dengan 80 knalpot disita pada razia terakhir. Kombespol Luthfie berharap malam tahun baru di Surabaya berlangsung aman dan nyaman tanpa gangguan suara knalpot bising.
Patroli malam hari menjadi fokus utama untuk menciptakan rasa aman bagi warga. Kombespol Luthfie mengungkapkan bahwa hingga pukul 04.00 dini hari, aparat berhasil mengamankan 3.599 botol minuman keras dan memproses 45 tersangka yang terlibat dalam berbagai pelanggaran.
Penguatan kehadiran polisi di tempat-tempat umum dan pusat-pusat keramaian juga menjadi prioritas, memastikan bahwa warga merasa aman untuk beraktivitas di malam hari.
Baca juga: Polrestabes Surabaya Amankan Ayah Kandung Video Viral Kekerasan Anak
Kombespol Luthfie menutup konferensi dengan optimisme, berharap agar kerja sama antara masyarakat dan aparat terus terjaga.
"Dengan semangat kolaboratif, mari kita wujudkan Surabaya yang lebih aman, nyaman, dan bebas dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat pada tahun 2025,"
Seiring dengan memasuki tahun baru, Surabaya memandang masa depan dengan rasa optimis dan tekad yang kuat, berkat kerja keras bersama demi kenyamanan dan keamanan kota tercinta.
Inisiatif-inisiatif baru yang direncanakan di tahun depan semakin memperkuat harapan untuk enam degradasi kejahatan dan perbaikan dalam kualitas hidup masyarakat.
Editor : Redaksi