SURABAYA - Polsek Gubeng Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beroperasi sejak 2015.
Tiga pelaku, yang diduga kerap beraksi di berbagai wilayah di Surabaya, akhirnya berhasil ditangkap dalam operasi yang berlangsung pada Sabtu dini hari.
Baca juga: Tiga Terduga Komplotan Curanmor Dibekuk Satuan Reskrim Polres Majalengka
Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, didampingi oleh Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty, mengungkapkan penangkapan ini terjadi berkat respons cepat petugas yang menerima laporan dari warga.
Kompol Eko menjelaskan bahwa para pelaku berkeliling mencari kendaraan yang ditinggal pemiliknya tanpa pengawasan. Mereka menggunakan kunci T untuk merusak kunci motor, lalu salah satu pelaku bertugas mendorong kendaraan hingga berhasil dinyalakan.
“Pelaku ini muter-muter mencari sasaran, khususnya kendaraan yang tidak ada penjaganya. Begitu lokasi dianggap aman, langsung dimainkan dengan kunci T,” tutur Eko, Jum'at (7/3)
Beruntung, aksi mereka di sebuah kantor ekspedisi berhasil digagalkan setelah tim patroli menerima informasi dari warga. Ketiga pelaku yang tertangkap masing-masing berinisial MS (32), MR (26), dan SA (30).
Baca juga: Tiga Tersangka Sindikat Pembobol ATM Asal Lampung
Dari hasil penyelidikan mengungkap komplotan ini telah beraksi di lebih dari 20 tempat kejadian perkara (TKP) di berbagai wilayah Surabaya, termasuk di Polsek Gubeng, Wonocolo, Sukolilo, Genteng, dan Gunung Anyar Surabaya.
“Para pelaku tidak menetap di satu lokasi, mereka terus berpindah mencari sasaran yang dianggap aman,” tambah Kapolsek Gubeng.
Para tersangka kini dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Baca juga: Polrestabes Surabaya Bekuk Tiga Terduga Sindikat Spesialis Curanmor
Selain penangkapan di kantor ekspedisi, aksi serupa juga terjadi di area parkiran BPJS Jalan Karimun Jawa sekitar pukul 05.45 WIB. Beruntung, petugas yang tengah berpatroli segera merespons laporan masyarakat dan berhasil menggagalkan pencurian tersebut.
Salah satu tersangka, yang baru pertama kali diajak beraksi oleh kelompok ini, diketahui berhubungan dengan seorang buronan yang panggilannya Bogel. Polisi kini masih memburu DPO tersebut untuk mengungkap jaringan pencurian motor yang lebih luas.
“Kami sudah memiliki data dan rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku lain yang memiliki pola aksi serupa,” tegas Eko.
Editor : Redaksi