Bukber dan Sahur Bareng Mantan Pasangan di Akhir Ramadan: Nostalgia, Maaf, dan Peluang Rujuk

Reporter : Nita Rosmala
ilustrasi

JAKARTA - Menjelang akhir Ramadan, buka puasa dan sahur bersama mantan pasangan menjadi tren yang menarik perhatian. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk bernostalgia, menjaga silaturahmi, atau bahkan saling memaafkan sebelum Idulfitri.

Namun, di balik kebersamaan tersebut, ada pertanyaan yang sering muncul: apakah pertemuan ini hanya untuk mengenang masa lalu atau bisa jadi membuka peluang untuk kembali bersama?

Baca juga: Malam Takbiran Bareng Mantan Pasangan: 8 Alasan Kenapa Ini Bisa Jadi Momen Berkesan

Nostalgia di Meja Makan

Pertemuan dengan mantan di bulan Ramadan sering kali membangkitkan kenangan lama. Dari kebiasaan berbuka bersama hingga sahur di masa lalu, momen-momen itu kembali teringat saat duduk di meja yang sama. Suasana Ramadan yang penuh kebersamaan pun semakin memperkuat nostalgia.

Bagi sebagian orang, pertemuan ini menjadi ajang untuk menyadari betapa banyak hal yang telah berubah. Namun, ada pula yang mendapati perasaan lama belum benar-benar hilang. Inilah yang membuat pertemuan menjelang akhir Ramadan terasa berbeda, ada harapan, ada kehangatan, tapi juga ada ketidakpastian.

Saling Memaafkan, Menutup Kisah Lama

Ramadan identik dengan momen saling memaafkan. Bagi yang pernah menjalani hubungan serius (pernikahan), pertemuan ini bisa menjadi kesempatan untuk menutup kisah lama tanpa dendam. Tidak sedikit yang merasa lega setelah bisa berbicara dengan mantan, mengklarifikasi kesalahpahaman, atau hanya untuk mengucapkan maaf atas luka yang pernah ada.

Baca juga: Bukber dan Sahur Bareng Mantan: Pilihan Tempat dan Menu yang Bikin Momen Tetap Hangat

Namun, memaafkan bukan berarti harus kembali. Banyak yang memilih untuk menutup lembaran lama setelah pertemuan ini. Sebab menyadari meskipun kenangan indah masih tersisa, jalan saat ini sudah berbeda.

Peluang Rujuk: Realita atau Emosi Sesaat?

Bagi beberapa pasangan, bukber dan sahur bersama mantan bisa menjadi titik balik hubungan. Ada yang mulai mempertimbangkan untuk memberi kesempatan kedua, apalagi perpisahan sebelumnya terjadi karena kesalahpahaman atau keputusan yang terlalu terburu-buru.

Namun, psikolog hubungan mengingatkan bahwa nostalgia bisa menipu. Momen Ramadan yang penuh kebersamaan sering kali membuat seseorang berpikir untuk kembali, padahal belum tentu itu adalah keputusan yang tepat.

Baca juga: Bukber dan Sahur Bareng Mantan Pasangan: Antara Perjalanan, Kenangan, dan Kedewasaan

Bila pertemuan ini hanya didasarkan pada emosi sesaat tanpa fondasi yang kuat, rujuk bisa berakhir dengan perpisahan yang lebih menyakitkan.

Catatan: Bukber dan sahur bersama mantan di akhir Ramadan bisa menjadi ajang nostalgia, kesempatan untuk saling memaafkan, atau bahkan membuka peluang baru.

Namun, yang terpenting adalah memahami batasan, menjaga perasaan, dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil tidak didasarkan pada kenangan semata, tetapi juga pada kesiapan untuk melangkah ke depan.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru