MADIUN - Polri membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jumat (8/8). Peletakan batu pertama dipimpin Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, dihadiri Forkopimda Kota Madiun, tokoh agama, masyarakat, kepala sekolah penerima manfaat, dan perwakilan instansi terkait.
Dedi Prasetyo menekankan dua pilar utama keberhasilan program. Pertama, komitmen mutu tinggi melalui mekanisme "Security Food Test" yang wajib dijalankan tim medis Polri (Pusdokkes, Bidokkes Polda, Urkes Polres) pada setiap produksi makanan.
Baca juga: Rekonstruksi Produksi Beras, Satgas Pangan Polri Temukan Pelanggaran Standar Mutu
"Ini adalah pembeda SPPG Polri: setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis tertinggi, mencegah keracunan, dan memastikan gizi yang aman untuk penerima manfaat," tegas Dedi Prasetyo.
Kedua, strategi kolaborasi "Penta Helix" yang berkelanjutan, melibatkan Pemerintah (TNI-Pemda-K/L), Akademisi (ahli gizi, pangan, kesehatan), Bisnis (UMKM, koperasi, kelompok tani), Masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), dan Media dalam diseminasi informasi.
Baca juga: Pemkab Bondowoso Resmikan Program Makan Bergizi Gratis untuk Tekan Stunting
"Pendekatan holistik ini dirancang untuk memutus rantai stunting melalui intervensi gizi tepat sekaligus menggerakkan ekonomi lokal." jelasnya.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan SPPG tidak hanya memastikan anak-anak mendapat asupan bergizi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.
Baca juga: Pemkab Bondowoso Resmikan Program Makan Bergizi Gratis untuk Tekan Stunting
“Dapur gizi ini juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal. Semua harus saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” jelas Maidi.
Editor : Redaksi