SURABAYA - Pagelaran wayang kulit yang dihelat DPRD Jawa Timur (Jatim) di Jl. Indrapura, Jumat (14/11) malam, bukan hanya seremoni budaya biasa. Bertajuk “Meruwat Jawa Timur, Merawat Indonesia”, acara ini dibingkai dengan pesan filosofis dan politik yang mendalam.
Anggota Komisi A DPRD Jatim, Erick Komala, menafsirkan tema "meruwat" tersebut sebagai bentuk selamatan sekaligus ucapan terima kasih tulus kepada masyarakat.
Baca juga: Pagelaran Wayang Kulit di Kediri, Cak Hadi: Hidupkan Budaya, Ekonomi Rakyat Ikut Bangkit
Secara khusus, ia menyoroti peran warga sekitar yang telah berkontribusi menjaga stabilitas keamanan di sekitar gedung dewan.
Menurut Erick, inisiatif kegiatan DPRD Jatim, termasuk wayangan dan pembagian sembako yang didukung penuh Komisi A, adalah penghargaan atas peran serta aktif masyarakat.
“Sebenarnya ini juga salah satu bentuk terima kasih kita kepada warga sekitar. Kemarin itu ikut menjaga ya, tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal anarkis,” tegasnya, saat dikonfirmasi, Sabtu (15/11).
Ia menegaskan berdirinya gedung dewan dengan megah hingga hari ini bukan hanya hasil penjagaan aparat, tetapi juga berkat partisipasi publik.
“Tentunya sampai sehari ini bentuk kita masih bisa berdiri megah. Bukan hanya pemerintah yang berjaga, tapi masyarakat sekitar juga. Terima kasih,” tambahnya
Baca juga: Wayang Kulit Kembali Digelar di DPRD Jatim Setelah Satu Dekade, Musyafak Rouf Ajak Masyarakat Hadir
Erick menambahkan, istilah "meruwat" dalam konteks ini dimaknai sebagai tradisi ruatan atau selamatan, dengan harapan menjauhkan Jawa Timur dari segala hal yang tidak diinginkan, khususnya potensi konflik dan gejolak sosial.
Di sisi lain, Erick Komala tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang dihadapi wayang kulit saat ini: menarik minat generasi muda. Ia mengakui adanya disparitas atau kesenjangan antara budaya wayang dengan preferensi generasi milenial saat ini.
“Jadi kalau milenial ini ya kita harus mengemasnya secara kreatif. Bagaimana wayang itu yang bisa anak-anak muda ini bisa menikmati,” ujarnya.
Baca juga: Lestarikan Budaya Daerah, Polda Jatim Gelar Pertunjukan Wayang
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam penyajian agar warisan adiluhung tersebut tidak hilang ditelan zaman dan dapat diterima secara luas oleh kalangan muda.
Erick mengajak seluruh warga, khususnya di sekitar Surabaya, untuk hadir dan memeriahkan pagelaran tersebut.
“Mari kita ramaikan acara ini. Bisa datang nanti mulai dari jam 8 sampai mungkin tengah malam. Diramaikan dengan beberapa acara juga. Mari warga sekitar Surabaya khususnya nanti bisa ikut berbarengan dengan kami juga tentunya untuk menikmati pagelaran,” tutupnya.
Editor : Redaksi