Surabaya Diguyur Hujan, Dewan Dorong Sarana Kebersihan Kampung Cegah Demam Berdarah

Anas saat bersama warga Kutisari
Anas saat bersama warga Kutisari

SURABAYA,Tikta.id - Surabaya disejumlah titik telah diguyur hujan. Oleh karena itu Wakil Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno Surabaya meminta agar pemenuhan sarana kampung diselesaikan segera mungkin.

Sebab menurut Anas tersebut, sarana kebersihan ini dianggap sangat penting untuk mencegah dampak datangnya musim hujan.

Baca Juga: DSDABM Sebut Lelang Proyek Sudah Digencarkan Sejak Awal Tahun

"Dari aspirasi warga, masih banyak yang meminta percepatan untuk mendapatkan sarana kebersihan. Seperti bak sampah dan gerobak sampah, untuk kampung mereka," ujar Anas saat memenuhi undangan warga kampung Kutisari Utara, Selasa (28/11).

Anas menjelaskan, dengan sarana kebersihan yang memadai di kampung, baik bak sampah gerobak sampah yang layak fungsi, maka sampah rumah tangga bisa tertangani dengan baik.

Baca Juga: Meski Masuk Musim Hujan, DPKP Surabaya Imbau Warga Tetap Waspada Kebakaran

Dengan demikian sambung Anas tidak terjadi penyebaran bibit penyakit. Di samping itu dia mendorong supaya warga bergotong-royong, melakukan kerja bakti bersih-bersih kampung untuk mencegah wabah Demam Berdarah (DB) yang kerap terjadi saat musim hujan, juga mengantisipasi resiko genangan air.

"Membersihkan selokan-selokan saluran air dari tumpukan sampah, ataupun sendimen tanah yang tinggi. Agar aliran air tidak terhambat. Jangan menunggu pemerintah kota. Warga selayaknya bergotong royong menjaga lingkungannya," terangnya.

Baca Juga: Sejumlah Alasan Pentingnya Penggunaan Sun Screen Meski di Musim Penghujan

Jurnal kesehatan menyebutkan jenis penyakit yang sering muncul saat musim hujan antara lain Leptospirosis yang ditularkan oleh urine hewan lewat genangan air. Kemudian Demam Berdarah, Diare, Kolera dan Flu. Penularan penyakit tersebut bisa dicegah lewat pola hidup sehat oleh masyarakat.

Pada akhir Januari 2022, wabah DB pernah menyerang belasan anak di kawasan kampung Menur Pumpungan RW 10. Seorang diantaranya meninggal dunia.

Editor : Redaksi