Usai Sidak Depo Kontainer, Komisi A Akan Tertibkan Pengusaha Truk 

Arif Fathoni
Arif Fathoni

Tikta.id - Usai sidak Depo Kontainer, Komisi A DPRD Surabaya juga akan melakukan penertiban pengusaha truk yang ada di kota Pahlawan. 

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan, penertiban itu dilakukan setelah pihaknya melakukan kajian. 

Baca Juga: DPRD Bentuk Raperda Ekonomi Kreatif, Ini Kata Legislator Partai Gerindra

"Hasil kajian, ada dua modus operandi yang dilakukan oleh para pemilik truk sehingga menimbulkan kemacetan aku di kawasan Margomulyo, Kalianak, dan sekitarnya." kata Fathoni, Selasa (6/8).

Fathoni menyebut, modus pertama terkait masa usia truk yang tidak memungkinkan. Sehingga patut diduga mereka memanipulasi uji KIR. 

Modus kedua beber Fathoni, terkait beban muatan truk yang tidak sesuai dengan semestinya.

"Sehingga itu mempengaruhi kondisi arus lalu lintas yang ada di Kota Surabaya. Dan yang pasti merusak jalan karena bebannya tidak sesuai dengan yang ditetapkan," terang Fathoni.

Baca Juga: Soal Kasus Keributan di SMAK Gloria 2 Surabaya, AMI Minta DPRD Kawal Tuntas

Fathoni menekankan, Dishub kota Surabaya segera melakukan berkoordinasi dengan Dishub provinsi Jawa Timur. 

Koordinasi tersebut beber Fathoni, untuk menertibkan pengusaha truk yang menggunakan dua modus tersebut.

Dengan demikian, dia meyakini ketika Surabaya mendapatkan manfaat ekonomi dari pergeseran Ibu Kota Nusantara (IKN),  problem kemacetan akut seperti di DKI Jakarta bisa teratasi.

Baca Juga: Audensi dengan Fraksi Gerindra, IKA PMII Perjuangan Sorot Fasilitas Umum dan Command Center 112

"Ini harus dilakukan sekarang, tidak bisa ditunda-tunda. Yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya adalah tertibkan truk-truk nakal itu, blacklist pengusaha atau pelaku tracking yang mensiasati aturan dengan dua modus tadi." ujar Fathoni.

"Setelah itu, Komisi A akan bersama-sama dengan Dishub Surabaya, kepolisian melakukan operasi secara random di lapangan. Ketika ada temuan, kelalaian di atas maka kami minta izin operasionalnya dicabut," tandasnya.

Editor : Redaksi