SURABAYA - Calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub dan cawagub) Jawa Timur Tri Rismaharini dan Gus Han hadir di mimbar bebas tolak proyek strategis nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land (SWL).
Mimbar bebas tolak proyek strategis nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land (SWL) digelar Aliansi Masyarakat Peduli Surabaya, di Sentra Ikan Bulak (SIB) Kenjeran, pada Minggu (15/9).
Baca Juga: Terpilih Gubernur Jatim: Risma Akan Fokus Pendidikan Gratis SMA/SMK
Pada kesempatan itu, Risma dan Gus Han tak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga turut mengibarkan bendera simbol perlawanan terhadap PSN SWL atau pulau reklamasi tersebut.
Risma menegaskan, tidak tahu terkait rencana pembangunan empat pulau reklamasi tersebut, meskipun berada di di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maka dari itu, Risma menekankan proyek pulau reklamasi jangan pernah merusak kawasan Pamurbaya..Sebab menurutnya pembangunan itu harus mensejaterakan masyarakat kecil
Baca Juga: Hadiri Rakercabsus, Risma Dorong Potensi Pulau Madura Dikelola Lebih Optimal
"Saya tidak tahu persoalan pembangunan 4 pulau baru proyek strategis nasional - Surabaya Waterfront Land pembangunan 4 pulau reklamasi di Surabaya meski saya orang pusat, karena saya menteri sosial namun kawasan Pamurbaya ini saya yang membangun dan saya tidak ingin kawasan ini rusak karena pembangunan itu harus mensejaterakan masyarakat kecil," ungkap Risma di hadapan para warga yang berkumpul.
Gus Han menjelaskan, aksi penolakan PSN SWL bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang keadilan sosial. "Kita harus menjaga alam dan memastikan bahwa pembangunan tidak merugikan mereka yang paling lemah dan bergantung pada alam," tegasnya.
Baca Juga: Soal Pengaruh Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya 2024, Ini Kata Fuad Benardi
Edward Dewaruci juga menambahkan, reklamasi ini akan berpotensi menjadi alat perusak ekosistem. Akan tetapi juga berpotensi menyebabkan masyarakat nelayan dan petani tambak akan kehilangan sandang pangannya.
"Banyak orang yang tau akan kehilangan laut. Laut ini menjadi pegangan masyarakat pesisir dan akan hilang karena reklamasi 4 pulau ini." terang Edward
Editor : Redaksi