PEMALANG - Puluhan group kuda kepang atau kuda lumping yang tergabung dalam Dewan kesenian Pemalang (DKP) menggelar pertunjukan bersama di hadapan ratusan warga yang memenuhi panggung alam padepokan Lintang kemukus, Desa Paduraksa, Kecamatan Pemalang kota, pada Minggu ( 22/9 ).
Pagelaran bertajuk wayahe ngebeg (saatnya main kuda lumping) ini dalam rangka silaturahmi budaya yang dihadiri puluhan grup Kuda kepang yang ada di kabupaten Pemalang.
Baca Juga: Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
Ketua Dewan kesenian Pemalang Andi Rustono, ketika dikonfirmasi ditempat pertujukan mengatakan, bahwa digelarnya pertunjukan kuda kepang dari puluhan group ini, guna lebih mengeratkan kembali silaturahmi antar pelaku seni dan yang lebih penting, agar senii budaya lokal kuda kepang dan lainya jangan diabaikan.
"Acara wayahe ngebeg ini sengaja diselengarakan agar warga masyarakat khususnya Pemerintah jangan abaikan seni budaya asli jawa ini," kata AR panggilan akrab Andi Rustono.
Lebih lanjut AR mengatakan, jika seni budaya dan sejarahnya sudah diabaikan oleh masyarakat terutama para generasi muda, maka akan hilang kesenian adi luhung beserta akar budayanya.
Baca Juga: Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat Dari UPT Puskesmas I Kebondalem di SMP Negeri 6 Pemalang
"Untuk para pelaku seni kuda kepang Alhamdulillah kebanyakan para Kawalu muda yang mana mereka merelakan masa mudanya terlewati dengan tidak hura - hura akan tetapi mempertahankan seni budaya bangsanya," tambahnnya.
Orin Awalia ( 18 ) salah seorang pemain kuda kepang dari Desa Sodong Basari mengaku, jika dirinya banyak menghabiskan waktunya, untuk mengikuti pagelaran kuda kepang atau kuda lumping di beberapa tempat.
"Belum punya pacar karena sibuk berkesenian, saya bersama teman teman seusia banyak menghabiskan waktu untuk berlatih dan main kuda kepang," katanya penuh semangat
Baca Juga: Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat Dari UPT Puskesmas I Kebondalem di SMP Negeri 6 Pemalang
Pantauan media di lokasi, ratusan warga memadati acara pagelaran tersebut, Mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang dewasa. Mereka antusias menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional tersebut.
Selain Kuda Kepang, ada juga penampilan kesenian tradisional lainnya. Seperti Sintren, Lenggeran, Barongan, Janturan dan Laisan masal. Acara juga dimeriahkan oleh pentas musik campursari.
Editor : Redaksi