Mengenal Apa Itu Broken Home dan Dampaknya pada Anak

Ilustrasi, pixabay
Ilustrasi, pixabay

SURABAYA - Hai, Sobat Tikta! Istilah broken home sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan ini merujuk pada kondisi keluarga yang mengalami perpecahan, baik karena perceraian, konflik berkepanjangan, atau bahkan perpisahan orang tua.

Tak jarang, anak-anak menjadi pihak yang terkena dampak langsung dari situasi ini. Nah, kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai arti broken home serta dampaknya pada anak.

Baca Juga: Enam Ciri Orang yang Patut Dilupakan Meski Punya Perasaan Mendalam, Kamu Harus Sadar Mulai Sekarang

Apa Itu Broken Home?

Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang tidak lagi utuh atau harmonis. Perpisahan antara orang tua atau adanya konflik berkepanjangan dapat menyebabkan anak merasa kehilangan kasih sayang dan perhatian yang mereka butuhkan.

Kondisi ini sering kali menimbulkan perasaan tidak stabil atau kebingungan pada anak, yang berpengaruh pada kehidupan sosial dan emosional mereka.

Dampak Broken Home pada Anak

Tidak dapat dipungkiri, broken home membawa berbagai dampak bagi anak, baik secara emosional, psikologis, maupun sosial. Berikut adalah beberapa dampak yang sering dirasakan anak dari keluarga yang mengalami perpecahan:

1. Kesulitan dalam Mengelola Emosi  

Anak dari keluarga broken home sering kali merasa bingung atau marah karena situasi yang dihadapi. Mereka mungkin kesulitan mengekspresikan perasaan mereka atau mengelola emosi dengan sehat, yang kadang-kadang berujung pada perilaku yang sulit dipahami.

2. Merasa Kurang Percaya Diri  

Ketidakutuhan keluarga bisa membuat anak merasa kurang berharga atau berbeda dari teman-teman mereka yang berasal dari keluarga harmonis. Hal ini bisa berdampak pada kepercayaan diri mereka, baik di lingkungan sekolah maupun pergaulan sosial.

3. Dampak pada Prestasi Akademik  

Ketidakstabilan di rumah dapat memengaruhi konsentrasi dan motivasi anak dalam belajar. Anak mungkin sulit fokus pada pelajaran karena memikirkan kondisi keluarga, yang kemudian berdampak pada prestasi akademik mereka.

4. Kesulitan dalam Hubungan Sosial  

Anak dari keluarga broken home kadang-kadang merasa tidak nyaman untuk menjalin hubungan sosial. Mereka mungkin menarik diri atau merasa sulit untuk percaya pada orang lain, karena takut akan mengalami perasaan kehilangan lagi.

Baca Juga: Membandingkan dengan Masa Lalu Pasangan? Ini Cara Agar Hubunganmu Tetap Sehat, Sobat Tikta

5. Munculnya Perasaan Kesepian  

Saat perpisahan atau konflik terjadi di rumah, anak sering kali merasa sendirian. Mereka mungkin berpikir bahwa tidak ada yang memahami perasaan mereka, sehingga cenderung menutup diri dan merasa terisolasi.

6. Trauma Emosional dan Psikologis  

Anak yang mengalami broken home mungkin juga membawa trauma emosional yang mendalam. Trauma ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti ketakutan akan komitmen, kecemasan berlebihan, atau kesulitan dalam mengekspresikan kepercayaan dan kasih sayang di masa depan.

Trauma ini sering kali menetap hingga dewasa, memengaruhi cara mereka membangun hubungan dengan orang lain serta persepsi mereka tentang keluarga dan cinta.

Tips Membantu Anak dari Keluarga Broken Home

Bagi anak-anak yang mengalami situasi ini, dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

Baca Juga: Pasangan Tak Peduli? Ini Cara Menyikapinya dengan Bijak

- Memberikan Ruang untuk Bicara  

 Anak perlu tahu bahwa mereka tidak sendirian. Berikan ruang bagi mereka untuk bercerita dan mengekspresikan perasaan mereka tanpa merasa dihakimi. Hal ini bisa membantu mereka merasa didengar dan dihargai.

- Mencari Bantuan Profesional  

 Jika diperlukan, dukungan dari psikolog atau konselor dapat sangat bermanfaat bagi anak untuk mengatasi luka emosional akibat broken home. Terapis dapat membantu anak belajar mengelola emosi dan membangun kepercayaan diri.

- Menjaga Keseimbangan Aktivitas  

 Anak dari keluarga broken home perlu menjalani kegiatan positif yang dapat mendukung pertumbuhan dan kebahagiaan mereka. Olahraga, seni, atau aktivitas kreatif lainnya bisa menjadi cara yang baik untuk mengalihkan perhatian mereka dari situasi yang sulit.

Sobat Tikta, meskipun broken home membawa tantangan tersendiri, selalu ada jalan untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik. Penting bagi kita semua untuk mendukung mereka yang berada dalam situasi ini, agar mereka tahu bahwa tidak ada perasaan yang salah dan mereka tidak sendirian dalam perjalanan hidup ini.

Editor : Redaksi