Ketua Komite IV DPD RI Berkunjung ke KUSB, Bahas Kondisi Perekonomian saat Pilkada Serentak 2024

Ahmad Nawardi berikan Cendramata kepada Ketua Koperasi Usaha Bersama Sahabat
Ahmad Nawardi berikan Cendramata kepada Ketua Koperasi Usaha Bersama Sahabat

SIDOARJO - Koperasi Usaha Bersama Sahabat (KUBS) mengadakan diskusi pemberdayaan koperasi dan perdagangan, di Kantor Koperasi USB, Graha IKA PMII Jawa Timur, Jl. Brigjen Katamso, pada Senin (25/11).

Diskusi dihadiri Ahmad Nawardi, Ketua Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DAPIL Provinsi Jawa Timur. 

Baca Juga: LaNyalla Minta Pemerintah Libatkan Pengusaha Saat Bahas Regulasi

Ketua Koperasi USB Sunan Fanani, menyampaikan, keterlibatan Koperasi terhadap Pilkada hanya sebagai pengawas dalam proses Demokrasi di Jawa Timur. Namun tidak menjadikan Pilkada sebagai bagian dari progres tentang kegiatan koperasi.

"Artinya pilkada tidak memiliki pengaruh terlalu signifikan terhadap kinerja Koperasi, terutama Koperasi Usaha Bersama Sahabat," ucap dia.

Ahmad Nawardi mengatakan, kehadirannya untuk mengawasi koperasi-koperasi menengah tumbuh besar khususnya di Jawa Timur.

"Ini semacam pengambilan sampel, salah satu Koperasi Usaha Bersama Sahabat. Karena Koperasi itu adalah sebagai support ekonomi di Indonesia," terangnya 

Baca Juga: Ning Lia Reses di Tuban, Fatayat NU Minta Pemberdayaan Kaum Perempuan dan Pelaku Ekonomi Kreatif

Ahmad Nawardi menekankan, pemerintah wajib memberikan atensi dan perhatian kepada koperasi-koperasi kelas menengah ke 

Sebab, koperasi kelas menengah punya potensi menjadi mesin perekonomian di Indonesia.

"Karena itu saya hadir disini, memastikan Koperasi kelas menengah punya harapan tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Bertemu PJ Gubernur Jatim, Ning Lia Serap Aspirasi Penting untuk Kemajuan Daerah

Maka dari itu, dia mendorong menteri koperasi tidak hanya mendatangi koperasi yang sudah tumbuh berkembang, dan berhasil. 

Namun, harus melakukan intervensi secara kebijakan maupun bantuan. Sehingga lebih bermanfaat bagi anggotanya.

"Harapan saya kepada kementerian koperasi agar kembali mendata koperasi-koperasi yang ada di Indonesia. Mana koperasi yang masih hidup dan mana yang sudah mati. Mana yang butuh suntikan, saya yakin contohnya koperasi ini perlu disuntik hidup. Itu saja," katanya.

Editor : Redaksi