Puluhan Pedagang Pasar Comal Menutup Kiosnya, Dampak Luapan Sampah

Tumpukan sampah di Pasar Comal Pemalang
Tumpukan sampah di Pasar Comal Pemalang

PEMALANG - Akibat tumpukan sampah yang dibiarkan 3 bulan tidak dibuang, di jalan masuk belakang pasar Comal, Pemalang, Jawa Tengah, puluhan pedagang menutup kiosnya karena tidak bisa berjualan. Lebih parah lagi, tumpukan sampah puluhan meter itu, menutup akses jalan di depan deretan kios dan lapak yang ada. 

Menurut beberapa pedagang dan warga setempat, Tumpukan sampah sejak November 2024 lalu, bau busuk air dari resapan sampah memunculkan ribuan belatung dan lalat yang merambah ke sejumlah kios.

Baca Juga: KRASSI 2025 Digelar, Peserta Meningkat Drastis hingga 1.126 Atlet

Bahkan, akses pintu keluar masuk ke pemukiman warga pun tertutup karena banyaknya belatung yang bermunculan.

Tidak hanya itu beberapa pintu kontrakan terlihat' kosong ditinggalkan penghuninya karena bau sampah yang menyengat, mereka lebih memilih pindah kontrakan yang aman dan nyaman.

Fitrianingsih (42) salah seorang warga RT.02/04 Dukuh Balutan, kelurahan Purwosari yang juga sekaligus sebagai pedagang kopi di pasar Comal, menceritakan selama 3 bulan jualan merugi 5 juta, akibat sepinya pembeli dampak dari menumpuknya sampah di dekat warungnya,

"Saya terpaksa jualan walaupun merugi, karena kalau ngga jualan takut warungnya ikut terbakar karena sampah, seperti kejadian beberapa hari yang lalu ," tutur Fitrianingsih, pada Minggu (19/1).

Dirinya menceritakan, akibat pembakaran sampah beberapa waktu lalu, warungnya nyaris ikut terbakar,

Baca Juga: Tingkatkan Jiwa Kepemimpinan, SMP Negeri 6 Pemalang Gelar LDKS bagi OSIS

"Nggak tahu mas mungkin ada orang yang membakat sampah lalu merembet hampir kena warung saya," sambungnya.

"Dulu saat belum ada sampah menumpuk saya bisa dapat omzet dagangan amtara 300- 400 ribu, sekarang paling banter 50 ribu, saya mesti bertahan karena suami juga kios dagangan burungnya ikut tertutup tumpukan sampah, saya berharap ada bantuan dari pemerintah, anak saya dua harus sekolah dan makan, " tutupnya sambil menyeka air matanya.

Tumpukan sampah yang membusuk di pasar Comal ini, tidak hanya berdampak kepada para pedagang saja, warga terdekat pun ikut menanggung dampaknya.

Baca Juga: Tingkatkan Jiwa Kepemimpinan, SMP Negeri 6 Pemalang Gelar LDKS bagi OSIS

Mulyono (60) mengungkapkan jika hampir setiap malam dirinya tidak bisa tidur karena bau busuk sampah yang menyengat,

"Hampir setiap malam saya ngga bisa tidur bau sampah sampai masuk ke rumah," ungkap Mulyono yang tinggal persis dibelakang deretan kios bagian belakang pasar Comal.

Tumpukan sampah yang sudah ada sejak 3 bulan belakangan ini, menutup akses jalan masuk ke bagian pasar Comal Pemalang, Pihak Pemkab Pemalang berjanji akan membersihkanya pada pertengahan Januari tahun ini. Akan tetapi pada kenyataannya tak kunjung dilakukan, nasib para pedagang dan warga pun hanya bisa menunggu,Janji -janji manis dari Pemerintah setempat.

Editor : Redaksi