SURABAYA – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya, mulai merasakan peningkatan keuntungan. Momentum ini menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha untuk mengoptimalkan penjualan mereka.
Menurut Enny Minarsih, anggota Komisi B DPRD Surabaya, pelaku UMKM adalah pejuang ekonomi yang selalu berusaha mengambil peluang di berbagai kondisi, termasuk menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Baca Juga: Kasatkorwil Banser Jatim Buka Posko Ramadan di Sidoarjo
"Pelaku UMKM selalu berusaha mengoptimalkan setiap peluang yang ada. Salah satu strateginya adalah dengan menyediakan produk yang lebih dibutuhkan saat Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Enny, Kamis (28/2).
Enny mengatakan, banyak pelaku UMKM yang bergabung dalam berbagai event seperti bazar Ramadhan guna memperluas pasar mereka. Mereka juga meningkatkan promosi melalui media sosial, namun tetap menjaga keseimbangan dengan menjalankan ibadah di bulan suci ini.
"Semoga momentum Ramadhan ini membawa berkah bagi para pelaku UMKM, baik secara materi maupun maknawi," pungkasnya.
Baca Juga: Kapolri Gelar Baksos Presisi, Bagikan 161 Ribu Paket Sembako Jelang Ramadan
Namun, di tengah geliat ekonomi UMKM, kebijakan penutupan tempat biliar, selama Ramadhan juga menjadi perhatian. Legislator PKS ini, menyoroti dampak kebijakan terhadap ekonomi Surabaya, mengingat banyak tempat biliar dan hiburan malam yang menjadi sumber pendapatan bagi pemilik serta karyawan.
"Tempat biliar juga menjadi salah satu bentuk hiburan bagi masyarakat, sehingga penutupannya tentu berpengaruh terhadap kegiatan sosial dan ekonomi," ujarnya.
Baca Juga: Komisi D DPRD Surabaya Soroti Efektivitas Layanan Puskesmas
Maka ia menghimbau kepada masyarakat dan pemilik billiard untuk memahami serta menghormati kebijakan yang diterapkan
"Penertiban adalah langkah kebijakan pemerintah kota untuk menghormati dan mendukung kegiatan ibadah masyarakat selama bulan suci Ramadhan," tutupnya.
Editor : Redaksi