Debat Pilpres Ketiga, TPN Sebut Ganjar Sangat Memahami Aspek Strategis Pertahanan

Ganjar Pranowo bersama pendukungnya disela-sela debat Pilpres ketiga/Instagram
Ganjar Pranowo bersama pendukungnya disela-sela debat Pilpres ketiga/Instagram

JAKARTA,Tikta.id - Sekretaris tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto optimis Ganjar Pranowo membuat kejutan dengan menampilkan konsepsi geopolitik, hubungan internasional, pertahanan dan keamanan yang otentik.

Kemudian lanjut Hasto disertai dengan pemahaman terhadap kultur dan kondisi geografis Indonesia. 

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Sebut Gagasan Risma-Gus Hans Konkret dan Membumi

“Dengan pengalaman dua periode sebagai anggota DPR RI, Pak Ganjar sangat memahami aspek strategis pertahanan-keamanan yang bertumpu pada kekuatan bangsa melalui penguasaan iptek, riset dan inovasi,” kata Hasto melalui siaran persnya yang diterima redaksi, Senin (8/1).

Hasto meyakini Ganjar Pranowo telah melakukan sintesa pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, KH Agus Salim dan para pendiri bangsa lainnya. 

“Konsepsi Pak Ganjar berbasis kekuatan kolektif rakyat dan daya unggul kaum muda Indonesia sebagai kekuatan progresif untuk membangun kekuatan pertahanan negara yang disegani di dalam mewujudkan perdamaian dunia." kata Hasto

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Sebut Gagasan Risma-Gus Hans Konkret dan Membumi

"Dengan blusukan dan tinggal di rumah rakyat, Pak Ganjar mampu mengangkat konsepsi yang membumi, bahwa pertahanan dan keamanan akan semakin kuat apabila kesejahteraan Wong Cilik diprioritaslan, keadilan hukum dikedepankan, dan rakyat dibangun semangatnya guna membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” sambung Hasto

Atas dasar hal itu, menurut Hasto Ganjar akan memadukan diplomasi pertahanan dengan diplomasi budaya, olah raga, ekonomi, perdagangan dan diplomasi bagi percepatan pengusaan teknologi yang di-drive kepentingan nasional Indonesia

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Turut Hadir pada Debat Ketiga Pilgub Jatim

Praksis beber Hasto, kebijakan pertahanan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sangat berbeda. 

“Pak Ganjar lebih mendorong kemampuan kaum muda Indonesia, para teknokrat dan lembaga riset di dalam membangun industri pertahanan masa depan; sementara Pak Prabowo lebih mengedepankan peningkatan hutang luar negeri untuk beli Alutsista,” tandasnya.

Editor : Redaksi