SURABAYA - Memperingati Bulan Peringatan Risiko Bencana (PRB) tahun 2025, Pemkot Surabaya menggelar simulasi tanggap penanganan bencana kebakaran, gempa bumi, hingga cuaca ekstrem di Rumah Sakit Eka Candrarini, Sabtu (26/4).
Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Heby Djuniantoro mengatakan, HRB yang diperingati setiap tanggal 26 April sejak tahun 2017 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wajib dilaksanakan oleh seluruh pemerintah daerah sebagai persiapan menghadapi kondisi kritis kebencanaan.
Baca Juga: DKPP Surabaya Gandeng Finalis Puteri Remaja, Tanam 1000 Mangrove
“Sebelumnya kami sudah melakukan simulasi di tiga RS milik Pemkot Surabaya dan hanya di sini (RS Eka Candrarini) yang belum sehingga dilakukan hari ini. RS merupakan tempat umum yang penting mengetahui bagaimana prosedur penyelamatan kebencanaan,” kata Heby, Minggu (27/4).
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, yang turut menyaksikan jalannya simulasi, menyampaikan, kegiatan ini penting dilakukan di rumah sakit karena rumah sakit merupakan garda terdepan dalam penanganan korban bencana.
Baca Juga: Wamendagri Puji Kecepatan TGC Surabaya di Hadapan 98 Wali Kota
“Kenapa simulasi di RS, karena RS adalah garda terdepan bencana apapun. Korban bencana akan selalu dilarikan ke RS sehingga hal ini penting untuk dilakukan,” ujar Armuji.
Kegiatan simulasi dimulai dengan bunyi sirine tanda bencana. Puluhan karyawan dan tenaga kesehatan RS Eka Candrarini dengan sigap melakukan evakuasi sesuai protokol yang berlaku.
Baca Juga: Ladies Program Munas APEKSI Bahas Integrasi Posyandu, Berbagi Strategi dan Usulan
Begitu juga Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya segera melakukan aksi penyelamatan dengan memprioritaskan korban berdasarkan tingkat kegawatdaruratan (triase).
Selain BPBD, simulasi ini juga melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).
Editor : Redaksi