Scroll Terus, Kok Hati Nggak Tenang? Ini Sisi Gelap Media Sosial yang Jarang Dibahas

ilustrasi
ilustrasi

SURABAYA - Sahabat Tikta, buka media sosial udah kayak kebiasaan harian yang otomatis: bangun tidur buka Instagram, di jalan buka TikTok, sebelum tidur scroll Twitter. Tapi, sadar nggak sih, makin sering kita scroll, justru makin sering juga ngerasa nggak tenang? Padahal niat awal cuma cari hiburan, tapi ujung-ujungnya malah cemas sendiri.

Fenomena ini sebenarnya punya nama: doomscrolling. Yaitu kebiasaan mengonsumsi informasi terus-menerus, terutama yang bikin gelisah entah soal berita buruk, pencapaian orang lain, atau standar hidup yang nggak realistis. Lama-lama, ini bisa bikin kita ngerasa hidup kita tertinggal jauh, padahal yang dilihat cuma potongan terbaik dari hidup orang lain.

Baca Juga: Apa Itu NPD? Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik Secara Mendalam

Efek Media Sosial yang Jarang Kita Sadar

Media sosial memang punya sisi positif: bisa terkoneksi, terinspirasi, bahkan membuka peluang kerja. Tapi di balik itu, ada sisi gelap yang sering kita abaikan:
• Over-comparison: Lihat orang lain liburan, tunangan, dapet kerjaan impian kita jadi ngerasa hidup kita biasa-biasa aja.
• FOMO (Fear of Missing Out): Takut ketinggalan tren, info, atau momen tertentu, padahal nggak semuanya harus diikuti.
• Tekanan buat selalu terlihat “baik-baik saja”: Kita jadi susah jujur sama diri sendiri, karena pengen citra sempurna di depan followers.
• Stres digital: Terlalu banyak informasi bisa bikin otak lelah dan sulit fokus.

Kenapa Ini Terjadi?

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis dengan Modal Kecil tapi Potensi Besar

Otak kita secara alami tertarik sama hal-hal yang memicu emosi, Baik itu senang, iri, marah, atau sedih. Algoritma media sosial memanfaatkan ini. Konten yang bikin kita ‘nempel’ lama di layar, justru yang sering kali berdampak ke kesehatan mental. Nggak heran kalau setelah scroll lama-lama, perasaan kita jadi nggak karuan.

Harus Gimana, dong?

Baca Juga: Polda Jatim Dalami Kasus Pencemaran Nama Baik Seorang Pengusaha di Media Sosial

Tenang, bukan berarti kamu harus langsung uninstall semua aplikasi. Tapi, beberapa hal ini bisa bantu bikin hubunganmu sama media sosial jadi lebih sehat:
• Batasi waktu online. Coba atur screen time atau ambil jeda (digital detox) beberapa jam sehari.
• Kurasi konten. Unfollow akun yang bikin kamu insecure, dan follow yang memotivasi atau memberi perspektif baru.
• Ingat realita. Apa yang kamu lihat adalah highlight, bukan keseluruhan hidup seseorang.
• Luangkan waktu offline. Temui orang secara langsung, baca buku, atau sekadar rebahan tanpa distraksi layar.

Media sosial bukan musuh, tapi juga bukan sahabat yang selalu membawa kebaikan. Kuncinya ada di cara kita menggunakannya. Kalau kamu mulai merasa cemas setiap kali scroll, itu sinyal bahwa kamu butuh istirahat. Karena hidup nyata tetap lebih penting dari sekadar like dan views.

Editor : Redaksi