Musda XI Golkar Surabaya: Evaluasi Kinerja dan Rumuskan Arah Kebijakan Lima Tahun ke Depan

Musda XI Golkar Surabaya
Musda XI Golkar Surabaya

SURABAYA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Surabaya, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke- XI di Ballroom Hotel Wyndham, Selasa (12/8). Agenda tersebut menjadi momentum evaluasi kinerja lima tahun terakhir, sekaligus merumuskan arah kebijakan partai untuk lima tahun mendatang.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Adies Kadir, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Ali Mufti, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya periode 2020–2025 Arif Fatoni beserta jajaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, serta para ketua partai politik tingkat kota, Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Surabaya, serta 350 peserta dari tingkat kecamatan hingga kelurahan.

Baca Juga: Bukan Partai Dinasti, Golkar Surabaya Siap Lahirkan Ketua Baru di Musda XI: Ini Syaratnya

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Achmad Nurdjayanto menyebut bahwa Musda ke-XI Partai Golkar merupakan forum penting untuk melakukan evaluasi rutin, kinerja selama lima tahun terakhir.

“Hal yang paling esensial untuk kita pahami bersama adalah bahwa Musda bukan hanya sekadar memilih ketua baru atau ajang konsolidasi internal, tetapi sejauh mana kita dapat menetapkan arah kebijakan partai lima tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menambahkan, Musda kali ini terasa istimewa karena dihadiri tiga generasi Ketua DPD Partai Golkar Surabaya: Ades Kadir (2010–2015), Blegur Prianggono (2015–2020), dan Arief Fathoni (2020–2025). 

“Yang membuat kami bangga, ketiganya kini menjabat sebagai pimpinan dewan di level masing-masing,” katanya.

Baca Juga: Bukan Partai Dinasti, Golkar Surabaya Siap Lahirkan Ketua Baru di Musda XI: Ini Syaratnya

Sementara itu, eks Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni, menilai pelaksanaan Musda ke-XI yang digelar pada bulan Agustus memiliki makna khusus. Menurutnya, Agustus adalah bulan sakral bagi perjalanan bangsa Indonesia. Ia berharap Musda kali ini mampu melahirkan semangat nilai-nilai kepahlawanan baru di era generasi Z.

“Semangat gotong royong, kesetiakawanan sosial, persatuan, dan kesatuan semoga senantiasa menjadi landasan fundamental dalam pelaksanaan Musda ke-XI Partai Golkar,” ujarnya Wakil Ketua DPRD Surabaya.

“Kenapa ini penting? Karena tidak ada ceritanya partai tanpa konsolidasi, tanpa persatuan dan kesatuan, dan tanpa militansi kader untuk berjalan ke arah yang sama, lalu berharap mendapat kemenangan dalam pemilu,” tambahnya.

Baca Juga: Bukan Partai Dinasti, Golkar Surabaya Siap Lahirkan Ketua Baru di Musda XI: Ini Syaratnya

Di sisi lain, Ketua terpilih DPD Partai Golkar Kota Surabaya periode 2025–2030, dr. Akmarawita Kadir, yang terpilih secara aklamasi, menyampaikan bahwa langkah awal kepengurusannya akan difokuskan pada penguatan sistem organisasi. 

“Setelah sistem pengurusan terbentuk, akan dilakukan pelantikan. Setelah itu, kami akan fokus pada penyusunan program kerja yang harus sistematis dan tegak lurus dengan pusat, sehingga program-program di tingkat pusat maupun di Kota Surabaya dapat selalu bersinergi untuk kepentingan masyarakat,” terangnya, Ketua Komisi D DPRD Surabaya.

Ia menambahkan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, setiap pelaksanaan Musda diberikan waktu maksimal 30 hari untuk menyusun kepengurusan. “Bisa lebih cepat, tetapi maksimal satu bulan,” pungkasnya.

Editor : Redaksi