JAKARTA - Jim Carroll adalah remaja berbakat di lapangan basket. Hidupnya tampak menjanjikan pemain andalan sekolah, punya sahabat setia, dan masa depan yang bisa dibanggakan. Namun semua itu mulai runtuh ketika rasa ingin tahu dan pelarian dari tekanan hidup membawanya ke dunia narkotika.
Film ini diangkat dari memoar Jim Carroll, menampilkan Leonardo DiCaprio sebagai pusat cerita yang membawa penonton masuk ke lorong-lorong kumuh New York.
Baca Juga: XXY (2007): Saat Identitas Tak Lagi Hitam Putih
Di sinilah mimpi dan bakat dipertaruhkan, terhanyut dalam arus candu yang mengikis persahabatan, keluarga, dan bahkan harga diri.
Baca Juga: V for Vendetta (2005): Saat Topeng Jadi Simbol Perlawanan
Scott Kalvert menggarapnya dengan visual yang kontras lapangan basket yang penuh cahaya, berlawanan dengan gang sempit yang basah dan remang. Musik latarnya memperkuat atmosfer kelam, menegaskan satu keputusan keliru bisa mengubah seluruh arah hidup.
Baca Juga: Meat Grinder (2009): Ketika Luka Jiwa Berubah Jadi Sajian Mengerikan
Bukan hanya tentang olahraga atau remaja nakal, film ini peringatan keras jatuh bisa sangat cepat, tapi bangkit butuh tenaga yang tak semua orang punya.
Editor : Redaksi