Berhenti Jadi People Pleaser, Mulailah Hidup untuk Dirimu

Ilustrasi
Ilustrasi

SURABAYA - Manusia memiliki beragam sifat, dan menjadi pribadi yang menyenangkan tentu bisa menjadi magnet tersendiri bagi orang lain. Salah satunya adalah selalu hadir untuk orang lain dan memikirkan pendapat mereka sebelum melangkah. Namun, jika berlebihan, sifat ini bisa membuat kita terjebak menjadi people pleaser.

People pleaser adalah seseorang yang selalu memprioritaskan orang lain di atas dirinya sendiri, baik dalam kebutuhan maupun keinginan. Mereka cenderung mengorbankan diri, merasa tidak enakan, sulit berkata “tidak,” hanya demi pengakuan dari orang lain atau lingkaran pergaulannya. Parahnya lagi, mereka kerap kesulitan menetapkan batasan, sehingga mudah dimanfaatkan.

Baca Juga: Delapan Fase Tersulit Seorang Pria dalam Perjalanan Hidupnya

Padahal, manusia memang makhluk sosial yang saling membutuhkan. Tetapi bukan berarti kita harus terus-menerus memaksakan diri hanya demi orang lain, tanpa memikirkan diri sendiri.

Lalu, bagaimana caranya berhenti jadi people pleaser? Yuk simak tips berikut:

1. Cintai diri sendiri

Mencintai diri bukan berarti egois, melainkan mendahulukan prioritas pribadi. Fokuslah pada potensi dan kenyamanan diri, eksplorasi kemampuan, serta wujudkan kebutuhan dan keinginan yang memang penting. Saat diri lebih sejahtera, kepercayaan diri pun akan tumbuh.

Baca Juga: Cara Bahagia Meski Hidup Sederhana: 7 Tips yang Menginspirasi

2. Belajar mengatakan “tidak”

Tidak semua hal harus dilakukan bersama orang lain. Mulailah berani menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kemampuanmu. Tidak apa-apa kok, lebih baik menolak daripada memaksakan diri hingga berujung pada hal yang merugikan.

3. Tetapkan batasan

Baca Juga: Cara Bahagia Meski Hidup Sederhana: 7 Tips yang Menginspirasi

Mendahulukan diri sendiri artinya juga berani membuat batasan. Orang lain boleh memberi saran, tapi jangan sampai mereka masuk terlalu jauh ke ranah pribadi yang akhirnya membuatmu tidak nyaman. Tentukan batasan tentang informasi, kemampuan, maupun urusan pribadi, agar tidak mudah dimanfaatkan.

4. Terima diri apa adanya

Hentikan kebiasaan mencari pengakuan dari orang lain. Komentar orang bukan penentu nilai dirimu. Ingat, yang terpenting adalah bagaimana kita di hadapan Tuhan, bukan semata-mata di mata manusia.

Editor : Redaksi