Kasus Penyakit Sifilis Meningkat, Warga Kapas Lor Wetan Diminta Waspada

Ilustrasi
Ilustrasi

SURABAYA – Kasus penyakit menular seksual (PMS) di Surabaya, khususnya sifilis atau raja singa, menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, kasus juga ditemukan pada anak-anak dan perempuan usia produktif.

Salah satu warga di kawasan Kapas Lor, Surabaya, HRS (27) diduga menjadi salah satu pengidap sifilis. Perempuan itu datang sendiri ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Surabaya untuk menjalani pemeriksaan.

Baca Juga: Pengajian Malam Jum’at Legi di Tanah Merah: Merajut Kebersamaan dan Mengharap Keberkahan

“Pada pertemuan pertama biasa saja. Setelah dijelaskan penyakitnya, baru ia terlihat takut. Karena waktu datang, ia belum tahu penyakitnya apa,” ungkap seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Surabaya.

HRS mengaku pernah berhubungan badan dengan beberapa mantan pacarnya. Setelah menjalani tes laboratorium, hasilnya menunjukkan ia positif mengidap sifilis.

Faktor Risiko dan Dampak

Peningkatan kasus PMS, termasuk sifilis, umumnya dipicu oleh perilaku seksual berisiko seperti hubungan tanpa kondom, seks anal maupun oral, serta berganti-ganti pasangan.

Dampaknya bisa fatal, terutama bila menular pada anak. Infeksi sifilis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk masalah kesuburan, kerusakan organ, hingga risiko keguguran berulang pada ibu hamil.

Amankah Menikah dengan Pengidap Sifilis?

Dokter mengingatkan agar pasien sifilis bersikap terbuka kepada pasangan.

“Jangan menutupi kondisi kesehatan, karena bisa berakibat fatal, terutama saat pernikahan dan kehamilan,” tegasnya.

Dilansir dari Alodokter, risiko sifilis dalam pernikahan meliputi:

Penularan: dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom.

Baca Juga: Event Journalism 360 Hadir di Surabaya, Dorong Transformasi Ekosistem Media Digital

Gangguan kesuburan: infeksi dapat merusak organ reproduksi.

Risiko kehamilan: ibu hamil berisiko tinggi keguguran atau menularkan sifilis ke bayi.

Komplikasi jangka panjang: seperti neurosifilis, yang dapat merusak saraf dan organ tubuh lain.

Langkah Pencegahan

Beberapa langkah yang disarankan tenaga medis antara lain:

Melakukan tes pra-nikah untuk mendeteksi PMS.

Baca Juga: Praktisi Hukum Crisman Hadi Angkat Bicara Terkait Ancaman Penyegelan PDAM

Menjalani pengobatan antibiotik bila terdiagnosis sifilis.

Menghindari hubungan seksual selama masa pengobatan hingga dinyatakan sembuh.

Menjalin komunikasi terbuka dengan pasangan.

Menjalani hubungan monogami setia untuk meminimalisir risiko penularan.

Otoritas kesehatan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran mengenai bahaya PMS, menghindari seks bebas, dan tidak berganti-ganti pasangan. Keterbukaan terhadap pasangan dinilai menjadi kunci dalam mencegah penyebaran penyakit menular seksual.

Editor : Redaksi