SURABAYA – Ribuan masyarakat Jawa Timur memadati halaman Gedung Negara Grahadi, Rabu malam (22/10), dalam gelaran Jawa Timur Bersholawat dan Tabligh Akbar. Kegiatan tersebut menjadi puncak peringatan 80 Tahun Provinsi Jawa Timur sekaligus momentum perayaan Hari Santri 2025.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, Haris Sukamto, yang hadir langsung, menyoroti potensi besar pesantren dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual (KI).
Baca Juga: Pangdam V Brawijaya Hadiri Peringatan Hari Santri di Ponpes An-Nur 2 Bululawang
“Saat ini terdapat 7.347 pondok pesantren di Jawa Timur dengan 36.308 pengajar dan 297.506 santri. Potensi besar ini akan kami optimalkan untuk membangun ekonomi dari lingkungan pesantren, terutama melalui pelindungan produk kekayaan intelektual,” jelas Haris.
Ia menambahkan, Kanwil Kemenkumham Jatim telah meresmikan Klinik Kekayaan Intelektual pertama di Indonesia yang berlokasi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Baca Juga: Kemenag Jatim Apel Hari Santri Nasional: Santri Diminta Tetap Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara
“Klinik KI ini menjadi pusat layanan dan konsultasi bagi pesantren dalam mendaftarkan hak cipta, merek, paten, dan desain industri. Kami ingin menjadikan pesantren sebagai episentrum karya dan inovasi nasional,” tegasnya.
Acara Jawa Timur Bersholawat yang dipimpin Gus Iqdam berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Ribuan jamaah dari berbagai daerah larut dalam lantunan sholawat sebagai wujud rasa syukur dan cinta tanah air.
Baca Juga: Danrem Untoro Nilai Santri Miliki Peran Strategis bagi Kemajuan Bangsa
Dengan semangat Hari Santri dan peringatan 80 tahun Jawa Timur, kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara nilai spiritual, kebangsaan, dan penguatan ekonomi berbasis pesantren yang terus dikembangkan oleh Kemenkumham Jawa Timur.
Editor : Redaksi