SURABAYA — Harapan warga Tanah Merah 4, Gang Sawi RT 9 RW 4, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, untuk menikmati infrastruktur layak tampaknya kembali kandas. Setelah lebih dari setahun menunggu realisasi pembangunan saluran U-Ditch dua sisi dan paving baru, proyek yang telah diukur langsung oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya itu tak kunjung dikerjakan hingga akhir Oktober 2025.
Padahal, keluhan serupa sudah mencuat sejak pertengahan tahun lalu. Berdasarkan pemberitaan Tikta.id tanggal 9 Juni 2024 berjudul “Tak Tersentuh Pembangunan Drainase, Warga Gang Sawi Kecewa”, warga sudah lama menyuarakan rasa frustrasi terhadap minimnya perhatian Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Warga Tanah Merah Gang Sawi Apresiasi Perumda Surya Sembada, Perbaikan Aliran Air Mulai Dikerjakan
Dalam pemberitaan itu, warga menilai selama masa kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi, wilayah mereka seolah luput dari pembangunan, terutama dalam hal perbaikan drainase yang rusak parah dan menyebabkan genangan air setiap musim hujan.
Kini, satu tahun berlalu, kondisi itu nyaris tak berubah. Ketua RT 9, Abdul Mudjib, menuturkan bahwa pihaknya telah mengajukan pembangunan sejak 2024 dan bahkan sempat disurvei serta diukur oleh petugas DSDABM. Namun, hingga kini, hasilnya nihil.
“Sudah diukur dan dijanjikan sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang tidak ada hasil. Kami menunggu, tapi nihil,” tegas Mudjib, Jumat (24/10).
Ia menyebut, kerusakan saluran air di lingkungannya semakin parah. Genangan muncul bahkan saat hujan baru turun sebentar.
“Setiap hujan, air langsung meluap. Saluran tidak berfungsi. Warga merasa dianaktirikan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Nada serupa disampaikan Anil, warga sekaligus pemerhati kebijakan publik. Ia menilai, Pemkot Surabaya seharusnya tidak kehabisan opsi pembiayaan untuk proyek semacam ini.
Baca Juga: Warga Tanah Merah Gang Sawi Surabaya Keluhkan Aliran Air PDAM Tak Lancar
“Kalau Pemkot serius, bisa saja dikerjakan lewat berbagai sumber anggaran — Dana Kelurahan (Dakel), swakelola, APBD dinas, PAK (Perubahan Alokasi Kegiatan), Jasmas, hingga Pokir DPRD. Tapi faktanya, wilayah ini terus diabaikan,” ujarnya.
Menurutnya, lambannya realisasi proyek ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan di tingkat kota tidak terarah dan cenderung diskriminatif.
“Banyak wilayah lain sudah dibangun, bahkan ada yang dobel anggaran. Patut dipertanyakan tidak terarahnya perencanaan pembangunan di kota Surabaya. Tapi di sini, sudah diukur sejak 2024, tidak disentuh lagi. Apakah harus menunggu banjir besar dulu baru dikerjakan?” tukasnya
Warga pun khawatir proyek ini hanya akan menjadi janji di atas kertas, seperti tahun sebelumnya yang baru direspons setelah ramai di media namun tetap tanpa realisasi nyata.
Baca Juga: Pengajian Malam Jum’at Legi di Tanah Merah: Merajut Kebersamaan dan Mengharap Keberkahan
“Jangan sampai seperti tahun 2024, baru ditanggapi setelah viral, tapi ujung-ujungnya tak dikerjakan,” tegasnya.
Kini, warga Gang Sawi berharap Pemkot Surabaya melalui DSDABM dan Kelurahan Tanah Kali Kedinding benar-benar menindaklanjuti hasil pengukuran tahun lalu. Mereka mendesak agar pembangunan saluran U-Ditch dan paving segera dilakukan bukan sekadar menjadi wacana tahunan yang berulang.
“Kami tidak menuntut muluk-muluk, hanya ingin lingkungan kami setara dengan wilayah lain. Surabaya ini kota besar, tapi rasa adilnya belum merata,” pungkasnya.
Editor : Redaksi