Surabaya,Tikta.id - Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Kesatria Muda Airlangga deklarasi "Pemilu Bermartabat dan Sejuk Tanpa Provokasi".
Deklarasi Pemilu Bertabat dan Sejuk Tanpa Provikasi digelar di halaman Kampus B Unair, pada Senin (5/2).
Baca Juga: Dekan FIB Unair, Ajak Generasi Muda Memahami Sejarah Kerajaan dari Sudut Pandang Ilmiah
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa itu mengelilingi kampus sambil membentangkan spanduk "Demokrasi Sehat Pemilu Hebat Bermartabat,".
Kemudian massa aksi berhenti di depan Kampus B untuk melakukan orasi sekaligus deklarasi.
Berikut adalah naskah deklarasi yang dibacakan oleh Asadur Rahman Muhammad, atau Gus Asad koordinator Aksi.
Deklarasi Pemilu Bermartabat dan Sejuk Tanpa Provokasi Kesatria Muda Airlangga
1. Mendukung pernyataan Rektor Universitas airlangga Prof Nasih untuk menjadikan pemilu bermatabat tanpa politik uang
2. Menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan tanggal 14 Februari 2024, kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu para Civitas Akademika (Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan, warga kampus) di Universitas Airlangga untuk menjaga Netralitas dan kondusifitas demi nama baik kampus tercinta universitas Airlangga.
3. Mendorong keberlanjutan Kepemimpinan Nasional melalui suara terbanyak rakyat melalui Pemilu. Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.
4. Perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin oleh UUD 1945, dan hal biasa dalam setiap konstestasi Pemilu setiap 5 tahunan.
Baca Juga: BPK Wilayah XI Jatim, Gelar Seminar Nasional dan Pameran Kebesaran Kerajaan Wilwatikta
5. Apresiasi kepada seluruh Pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik.
Usai melakukan deklarasi Gus Asad mengatakan, apa yang dilakukannya ini merupakan bentuk netralitas Unair karena banyaknya fenomena penggilingan untuk kepentingan pasangan calon.
"Ini karena banyaknya dari Universitas-universitas di Indonesia yang di politisasi dan bergulir untuk kepentingan salah satu pasangan calon, dan itu tidak terjadi di universitas Airlangga, bisa dibuktikan siang ini," tandasnya.
Ia menegaskan, Unair netral sebagai nafas perjuangan dan mandat dari rektor Prof Naseh.
"Kami disini bukan tandingan mana pun, atau siapa pun, saya berdiri disini mewakili kesatria air langga, atas nama pribadi dan himpunan," ujarnya.
Baca Juga: Resmi Dibuka, European Union Center Teken MoU dengan Unair
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa universitas tempatnya intelektual, tidak untuk di giring-giring macam bebek.
"Saya tidak tau disebelah ada apa, tapi anda tau sendiri fenomena itu terjadi, di seluruh universitas, ada UI, ada UGM, ada ITB, tapi anda tidak jumpai universitas Airlangga, ini bumi Surabaya, ini universitas Airlangga dan kami tidak mudah di pecah belah," paparnya.
Gus Asad mengatakan, bangsa ini tidak maju karena selalu mengulang dari awal.
"Saya memperjuangkan semangat kami, memperjuangkan semangat pak rektor, yaitu menjaga independensi dan soal pemilu bersih," jelasnya.
"2024 informasi terbuka, dan ini negara hukum kalao ada pelanggaran silahkan di laporkan, silahkan di proses," pungkasnya.
Editor : Redaksi