Stabilitas Ekonomi dan Politik Kunci Keberlanjutan Investasi

Gubernur Jatim Periode 2019-2024
Gubernur Jatim Periode 2019-2024

Surabaya,Tikta.id - Buruh di Jawa Timur diminta menjaga stabilitas ekonomi dan politik untuk menjaga iklim positif bagi investasi di Jatim.

Begitu disampaikan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa bertepatan dengan perayaan HUT Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) ke-51 tahun 2024, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jatim Lumbung Pangan, DPP TMI Siap Mengekspor Produk Pertanian

Menurut Khofifah, stabilitas ekonomi dan politik merupakan kunci keberlanjutan investasi. 

“Seberapa pun menariknya investasi secara nilai keekonomian, namun tanpa adanya stabilitas ekonomi dan politik, maka para investor sangat mungkin pergi dan memilih daerah atau negara lain,” ungkap Khofifah 

Khofifah menyebut, investasi merupakan tulang punggung perekonomian bangsa lantaran tidak hanya sekadar mampu menciptakan lapangan kerja dan memproduksi barang/jasa, namun juga membantu menciptakan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Jatim Phoria, Disbudpar Jatim: Sajikan Berbagai Macam Kuliner Khas Jawa Timur

Maka dari itu, Khofifah berharap seluruh buruh di Jawa Timur dapat membangun hubungan yang harmonis antar pekerja, pengusaha maupun dengan pemerintah. Khofifah yakin, positifnya iklim investasi di Jawa Timur mampu mendorong peningkatan kesejahteraan buruh dan juga masyarakat. 

“Investasi menjadi penopang keberlanjutan pembangunan, menciptakan nilai tambah, mendorong keadilan ekonomi dan bahkan membantu mewujudkan demokrasi ekonomi. Karenanya, ayo kita jaga terus Jawa Timur agar aman dan nyaman bagi siapapun,” imbuhnya. 

Baca Juga: Jatim Phoria, Maki Jatim Bagikan 1000 Mangkok Bakso Cuma-cuma kepada Pengunjung

Sebagai informasi, pembangunan ekonomi di Jatim sepanjang 2023 terbilang sangat positif. Bila dibandingkan dengan Provinsi lain di Jawa, ekonomi Jatim pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79 persen dan menjadi yang tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa. 

Tidak hanya itu, Jawa Timur juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6 persen. Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan presentase 25,56 persen. 

Editor : Redaksi