Tak Hanya Psikis, Masalah Pencernaan Berdampak bagi Kesehatan Mental

Reporter : Fithra R
Seminar Nasional Prodia

SURABAYA - PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) menggelar seminar nasional bertajuk “Gut Health, Mind Health: Nurturing Your Gut for Healthier and Happier Mind”, di Resto Bu Rudy Hall Lantai 3, Sabtu (12/10)

Seminar untuk mengedukasi dan meningkatkan awareness masyarakat Indonesia mengenai kesehatan. Hadir Antonius Erbano Regional Head Prodia East Java Batara Region, Ulfa Kholili sebagai narasumber, dan Nur Ainsyah Oktavia Marketing Manager Prodia East Java Batara Region serta 300 peserta umum.

Baca juga: Dampak Kesehatan Mental Terhadap Kualitas Hidup di Usia Dewasa

Antonius Erbano mengungkapkan, Kota Surabaya merupakan kota ke-9 dari 11 kota besar yang menyelenggarakan seminar nasional sepanjang tahun 2024.

"Tujuannya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat agar menyadari keterkaitan kesehatan pencernaan dengan kesehatan mental sebagai upaya mencapai optimal wellness." katanya.

Ulfa Kholili menyampaikan, sistem pencernaan sangat esensial dalam kerja tubuh manusia yang terlibat untuk pemecahan makanan menjadi zat-zat yang dapat diserap tubuh.

Ia menambahkan, proses ini melibatkan organ-organ yang bekerja sama untuk mencerna makanan, yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 

"Namun, jika tidak dijaga kesehatannya, terdapat berbagai gangguan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Untuk itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengelola gangguan pencernaan dengan segera.” bebernya.

Ia memaparkan, beberapa masalah pada sistem pencernaan dapat terjadi mulai dari gangguan ringan hingga tingkat serius. 

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Usia Dewasa

Misalnya, dispepsia, gastroenteritis, sindrom iritasi usus besar, sindrom usus besar tak sehat, GERD, kanker, dan sebagainya. 

"Adanya masalah atau gangguan pada sistem pencernaan akan berdampak juga pada kesehatan mental, hal tersebut terjadi dikarenakan adanya gut-brain axis." urainya.

Dia menjelaskan, peran mikrobiota usus dalam memengaruhi tingkat stres seorang individu melalui perannya pada aksis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA). Sehingga, ketika terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus akan memicu peningkatan kadar hormon yang dihasilkan. 

"Hal ini dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar gula darah, dan disfungsi seksual." jelasnya.

Baca juga: Takut Direndahkan? Berarti Mental Anda Belum Matang dan Dewasa

Nur Ainsyah Oktavia memaparkan, pada pencernaan seringkali diabaikan, padahal akibatnya dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. 

Pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan untuk deteksi dini adanya gangguan jika terjadi gejala pada saluran pencernaan.

“Contohnya, gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus dapat menimbulkan beragam penyakit, karena mikrobiota di saluran pencernaan turut memengaruhi kerja otak dan perilaku, serta kondisi psikologis seseorang. Maka dari itu, Prodia menyediakan pemeriksaan untuk mengetahui keseimbangan mikrobiota usus yang bernama ProHealthy Gut” urainya. 

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru