KEDIRI,Tikta.id - Polres Kediri telah merilis pencapaian kinerja sepanjang tahun 2023. Rilis tersebut berkaitan dengan ungkap kasus tindak kriminal.
Pada tahun 2023, kasus tindak kriminalitas menurun 70 persen menjadi 465 kasus daripada tahun 2022 yang mencapai 535 kasus. Dalam kasus tindak kriminalitas paling menonjol pada tahun 2023, adalah kasus pembunuhan.
Baca juga: Kapolres Kediri Kota Bersama Pj Walikota Komitmen Jaga Netralitas di Pilkada Serentak 2024
Data di wilayah hukum Polres Kediri ada 3 kasus pembunuhan yang menonjol. Yaitu penemuan jasad perempuan dan bayi laki-laki persawahan tanaman tebu Desa Kampungbaru Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri pada bulan Maret lalu.
Petugas berhasil mengungkap terduga pelaku yang tak lain suaminya sendiri MBM 29 tahun.
Berikutnya, kasus pembunuhan di area dekat Patung Totok Kerot Desa Bulupasar Kecamatan Pagu, pada bulan Juli, 2023.
Seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri dan jasadnya dibuang di saluran irigasi persawahan dekat Patung Totok Kerot Desa Bulupasar Kecamatan Pagu.
Petugas berhasil mengungkap dan mengamankan terduga pelaku berinisial S, 53 tahun.
Selanjutnya, kasus pembunuhan di area parkir utara Gua Jegles Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Seorang perempuan ditemukan meninggal di area parkir utara Gua Jegles, pada Desember 2023.
Petugas berhasil mengungkap terduga pelaku yang tak lain orang terdekat korban. Terduga pelaku berinisial TLM, 17 tahun.
Sementara Satresnarkoba Polres Kediri melakukan pengungkapan pil dobel L sebanyak 100.000 butir dan ganja 1,010 gram.
Baca juga: Pendampingan Khusus Pelayanan SIM Bagi Penyandang Disabilitas
Wakapolres Kediri Kompol Ambuka Yudha Hardi Putra mengatakan, kasus tindak kriminalitas ini tak lepas dari peran lapisan masyarakat.
“Sehingga kita mampu melakukan tindaklanjut yang sekiranya bisa mempercepat proses pengungkapan,” kata Ambuka, Sabtu (29/12).
Kompol Ambuka mengatakan, sejauh ini pihak keamanan di wilayah Kabupaten Kediri telah melaksanakan upaya rutin yakni Patroli Presisi. Ia menyebut upaya rutin tersebut bertujuan untuk mencegah tindakan-tindakan yang dapat memicu terjadinya kriminalitas di suatu tempat yang memiliki massa cukup banyak.
Sebab beber dia, wilayah Kediri yang diprediksi akan menjadi kota yang memiliki fasilitas semakin lengkap di tahun mendatang. Terlebih dengan keberadaan Bandara Internasional Dhoho.
“Pasti mobilisasi akan semakin tergerak dengan cepat. Tidak menutup kemungkinan tindak kejahatan juga akan semakin mudah,” tambahnya.
Baca juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, Polres Kediri Gelar Forum Silaturahmi Kamtibmas
Meski sejauh ini Polres Kediri telah berhasil menyelesaikan kasus kriminalitas, Kompol Ambuka tetap mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk ikut membantu menjaga kondusifitas lingkungan.
Sebagaimana perbandingan antara 25 kecamatan yang dicover 19 Polsek, Ambuka menilai jumlah itu masih memerlukan peran dari masyarakat sendiri.
“Kalau rasio sekitar 1:400, berarti satu orang Polri mengcover 400 masyarakat. Saya rasa tidak akan maksimal. Kecuali ada peranan lapisan masyarakat untuk bersama menjaga,” pungkasnya.
Adapun, sepanjang tahun 2023 kejadian laka lantas mengalami kenaikan sebesar 8.72 persen atau menjadi 1.097 kasus dari 1.009 pada tahun 2022. Begitu pula dengan korban meninggal dunia pada tahun 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 20,69 persen atau menjadi 175 korban daripada tahun 2022 sebanyak 145 korban.
Untuk pelanggaran lalu lintas, Polres Kediri telah melakukan penindakan tilang sebanyak 25.727 kali atau mengalami kenaikan sebesar 149,7 persen, daripada tahun 2022 sebanyak 10.303 kali.
Editor : Redaksi