SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan, ada anggaran tambahan yang sedang disiapkan oleh pemkot untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Pahlawan.
Eri menyebut, anggaran tambahan tersebut dalam tahap pembahasan di DPRD untuk anggaran prioritas penanganan banjir tahun 2025.
Baca juga: Ketua GAS Ucapkan Selamat kepada Eri Cahyadi dan Armuji, Harap Fokus Atasi Banjir
“Kemarin (rancangan anggaran) sudah disampaikan, tapi masih ada koreksi-koreksi. Karena, nanti semua akan tahu jadi belanja wajibnya pemkot itu piro (berapa), nanti akan saya sampaikan itu ,” ujar Wali Kota Eri, Minggu, (12/1).
Eri menegaskan, setelah anggaran itu disetujui, maka belanja wajib yang menjadi prioritas pemkot di 2025 akan disampaikan, agar masyarakat tahu, proyek atau program apa saja yang menjadi prioritas utama pemkot di tahun ini.
Eri mencontohkan, belanja wajib itu di antaranya seperti Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA), pembayaran BPJS, gaji pegawai, pembayaran listrik, hingga penyelesaian stunting.
Baca juga: Bertemu BBWS Brantas, Ini yang Dibahas Walikota Eri Cahyadi
“Nah, yang wajib-wajib itu berapa, sisanya baru digunakan untuk pekerjaan yang lainnya. Nah, yang lainnya nanti juga akan saya sampaikan,” sebut Cak Eri.
Cak Eri menerangkan, tidak hanya dirinya, masing-masing kepala dinas nantinya juga akan menyampaikan paparan anggarannya masing-masing. Salah satunya adalah Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya.
Baca juga: Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Jadikan Tahun Baru 2025 sebagai Momen Refleksi Diri dan Perbaikan
“Nah, nanti itu DSDABM akan menyampaikan (penyelesaian) banjir di Surabaya, itu ada 180 titik, lokasinya akan disebutkan semua. Nah, di titik ini nanti DSDABM juga akan menyampaikan secara terbuka , misal 1-5 (titik) itu satu catchment area (satu wilayah penanganan) dan 6-20 itu juga catchment area, maka dikerjakan langsung, tidak separuh-separuh lalu nggak jadi semua." beber Eri
"Kemudian DSDADBM akan menyampaikan kembali, bahwa yang hilang banjirnya nomor 1-100, kemudian yang 80 (titik lainnya) masih ada banjir, karena apa? Ya nggak dikerjakan, kalau dikerjakan semua ya nggak jadi (tidak selesai),” papar Eri.
Editor : Redaksi