Rizal Bawazier: Jangan Hanya Rp 100 Ribu, Negara Berpotensi Mengalami Kerugian Miliaran

Reporter : Ragil S
Rizal Bawazier saat kunker ke Pekalongan

PEKALONGAN - Anggota DPR RI dari komisi VI Rizal Bawazier meminta kementerian perhubungan dan instansi terkait menghentikan truk-truk besar yang melintas di jalan kota Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

Rizal menegaskan, kendaraan besar seperti truk tronton dan kontainer menyebabkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas serta merusak jalan di kota Pekalongan.

Baca juga: Inovatif, Rizal Bawazier Kenalkan Konsep Pengolahan Sampah Modern, Canggih Ramah Lingkungan

"Kondisi lalu lintas di dalam kota Pekalongan Jawa Tengah , Saat ini truk besar seperti kontainer dan tronton masih melintas memasuki jalanan kota Pekalongan yang ramai, hal ini beresiko menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kotornya jalanan dalam kota Pekalongan, karena banyaknya debu berterbangan akibat kendaraan yang melintasi." kata Rizal, Sabtu (1/2)

Rizal menjelaskan, kondisi ini sudah lama dikeluhkan oleh warga kota Pekalongan, saat kunjungan kerja atau reses )serap aspirasi masyarakat)

Menurut RB panggilan akrabnya, mungkin hanya di Pekalongan truk besar bisa melintas di pusat kota. Sehingga ia mengusulkan kendaraan besar tersebut masuk dari pintu Tol Gandulan Pemalang dan keluar di pintu Tol Kandeman Batang.

"Untuk biaya tol tidak besar serta tak membebankan para sopir truk. Jika dibandingkan biaya-biaya dan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat truk besar masuk kota seperti jalan rusak kotor dan rawan kecelakaan. tuturnya.

Rizal memaparkan, distribusi barang lebih cepat bila dibandingkan saat melewati jalan kota.

Baca juga: RB Undang Lurah dan Camat se Pemalang Pada Launching Rumah Pengolahan Sampah 31 Januari di Comal

"Terkait dengan masalah pendistribusian barang yang dibawa oleh truk besar pembawa kebutuhan warga, jalan tol justru lebih cepat untuk pendistribusian barang jika dibandingkan harus lewat dalam kota," jelasnya.

Dari sudut pandangnya, masuknya truk besar ke dalam kota Pekalongan menjadikan masyarakat susah, pengendara sepeda motor juga banyak mengeluh dan menangis.

"Kita desak agar akhir bulan Februari ini terakhir truk besar melintas di dalam kota Pekalongan , sudah bertahun-tahun mereka sabar merasakan kebisingan akibat lalu lalang kendaraan besar, jalanan menjadi kotor, dan rawan kecelakaan," urainya.

Ia menambahkan, untuk biaya masuk tol bagi kendaraan berat golongan 5 dari pintu Tol Gandulan Pemalang sampai Kandeman Batang hanya Rp 100.

Baca juga: Rizal Bawazier Desak Truk Besar Dilarang Melintas di Kota Pekalongan dan Batang Februari 2025

"Mereka hanya bicara 100 ribu saja, sementara dampak yang ditimbulkan berpotensi merugikan negara miliaran bahkan sampai triliunan untuk kerusakan jalur Pantura dalam kota, belum asap yang ditimbulkan dan tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh ribuan truk besar yang melintas setiap hari melewati dalam kota Pekalongan, " tutupnya.

Namun, jika para sopir truk merasa keberatan dengan tari Tol sebesar Rp75 ribu hingga Rp100 ribu, Ia berjanji akan mengusulkan mendapatkan diskon dari pihak pengelola.

"Okelah kalau memang 75 ribu atau 100 ribu itu mahal kita pikirkan untuk ngasih dana diskon,kita sudah bicarakan dengan pihak Bina Marga untuk memberikan diskon, dan untuk rekayasanya nanti ada pada Jenderal Perhubungan, jadi ada kolaborasi dari Pintu tol Gandulan sampai Kandeman itu kan 40 km, diskonnya bisa sampai 25% , itu lumayan cukup membantu para pengendara truk besar," tutupnya. 

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru