SURABAYA - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Adhy Karyono, memastikan seluruh target pembangunan dan program prioritas Gubernur Jawa Timur tetap berkelanjutan kendati pendapatan daerah 2026 turun signifikan.
"Pembahasan RAPBD 2026 sudah selesai dan disepakati bersama,Meskipun ada pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) sekitar Rp 2,8 triliun dibandingkan tahun lalu, kami masih bisa meningkatkan pendapatan hingga Rp 215 miliar."ujarnya usai Rapat Paripurna DPRD Jatim, Rabu, (12/11).
Baca juga: Puluhan Massa Geruduk Bank Jatim, JAKDI Desak Kejaksaan Periksa Adhy Karyono dan Prof. Mas’ud
Adhy menjelaskan peningkatan pendapatan akan diprioritaskan untuk belanja wajib, seperti gaji pegawai dan layanan dasar, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.
"Kita sepakat target program prioritas Gubernur tetap bisa dilaksanakan. Infrastruktur memang sedikit berkurang, tapi pelayanan publik harus tetap berjalan maksimal," tegas Adhy.
Baca juga: Dua Warga Binaan Rutan Perempuan Surabaya Terima Remisi Simbolis dari Sekdaprov Jatim
Menurut, penurunan pendapatan daerah ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim berkomitmen mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru.
Adhy menyebut Pemprov Jatim mempunyai dua strategi utama untuk meningkatkan PAD ke depan, revitalisasi aset daerah dengan memberdayakan lahan-lahan aset pemerintah dan lenguatan kinerja BUMD agar lebih produktif.
Baca juga: Kado Ultah dari Negara, Adhy Karyono Ajak Masyarakat Jatim Manfaatkan CKG
"Pengurangan pendapatan otomatis membuat kita harus kreatif,Salah satunya dengan memberdayakan lahan-lahan aset pemerintah dan mendorong BUMD lebih produktif. Kedua sektor ini akan menjadi tumpuan peningkatan PAD ke depan,” pungkasnya.
Diketahui: Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Timur bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jatim menyepakati pendapatan daerah tahun anggaran 2026 sebesar Rp 26,3 triliun, dengan belanja daerah mencapai Rp 27 triliun. Dengan demikian, terdapat defisit sekitar Rp 911 miliar yang akan ditutup melalui pemanfaatan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).
Editor : Redaksi