RRT Ubah Sepihak Rute Penerbangan, Direktur General TETO Buka Suara 

Reporter : Anil Rachman
Isaac Chiu

Surabaya,Tikta.id - RRT secara sepihak telah mengumumkan, per 30 Januari akan mengubah metode pengoperasian rute penghubung M503 dan W122 dan W123. 

Selain menyampaikan protes serius, pemerintah Taiwan juga menuntut agar RRT segera menghentikan tindakan tidak pantasnya dan bernegosiasi dengan Taiwan melalui mekanisme yang ada.

Baca juga: Bersama Taiwan Ciptakan Desa Global Lebih Aman Mendukung Partisipasi Interpol

Negosiasi itu sifatnya mendesak atau segera untuk memastikan keselamatan penerbangan Regional. 

Menanggapi kejadian besar terkait keselamatan penerbangan ini, Direktur General TETO Surabaya Isaac Chiu turut buka suara.

Isaac Chiu mengatakan, administrasi Penerbangan Sipil RRT gagal mematuhi peraturan terkait Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dengan tidak berdiskusi dengan Taiwan. 

"RRT sebut dia, per 30 Januari 2024 secara sepihak mengumumkan pembatalan perjanjian yang dicapai oleh kedua belah pihak pada tahun 2015 tentang M503 , Rute W122 dan W123, hal ini sangat membahayakan keselamatan penerbangan regional." katanya Senin (5/2).

Menurut "Manual Perencanaan Layanan Udara" ICAO pasal 4.2.6 tambahnya, setiap perubahan pada jaringan penerbangan harus dikoordinasikan dengan semua wilayah informasi penerbangan yang berdekatan. 

Dikatakan, Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan adalah satu-satunya otoritas yang bertanggung jawab atas "Wilayah Informasi Penerbangan Taipei" (FIR) yang berdekatan dengan rute M503, dan RRT berencana untuk membuka rute terkait tanpa berkomunikasi dengan Taiwan. 

Baca juga: Celebrate 113 Double Tenth National Day, Isaac: Presiden Lai Bawa Taiwan ke Arah Pembangunan Baru

"Penggunaan rute penghubung W122 dan W123 meupukan pelanggaran seirus peraturan ICAO." tambahnya.

Isaac Chiu membeberkan, keselamatan penerbangan adalah persyaratan dasar komunitas internasional dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk rute udara. 

Pengumuman sepihak RRT itu, urai dia untuk mengubah mode operasi rute penghubung M503 dan W122, W123 tidak hanya akan mempengaruhi keselamatan penerbangan Kinmen dan Matsu yang ada di Taiwan.

"Namun juga berdampak serius pada semua penerbangan internasional yang menggunakan rute ini dan menimbulkan risiko keselamatan." paparnya.

Baca juga: Inklusi Taiwan dalam Sistem PBB Butuh Dukungan untuk Perdamaian Indo-Pasifik

Maka dari itu, Isaac Chiu menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menyatakan keperhatiannya atas pengabaian RRT terhadap keselamatan penerbangan yang mengumumkan perubahan jaringan penerbangan. 

Pun dia meminta RRT untuk segera berdiskusi dengan Taiwan mengenai hal tersebut.

"Demi menjaga keamanan penerbangan regional." tandas Isaac Chiu.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru