Disperpusip Jatim Luncurkan Sistem Pengolahan Bahan Perpustakaan Berbasis AI

Sistem pengolahan bahan perpustakaan berbasis Artificial Intelligence Disperpusip Jatim
Sistem pengolahan bahan perpustakaan berbasis Artificial Intelligence Disperpusip Jatim

SURABAYA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Prov. Jatim meluncurkan sistem pengolahan bahan perpustakaan berbasis Artificial Intelligence (AI). Sistem yang diharapkan dapat memperkuat literasi dengan cara mempermudah pekerjaan rutin para pustakawan itu dijadikan solusi tepat di era teknologi informasi. 

"Sistem ini akan mempermudah pekerjaan sehari-hari bagi para pustakawan, seperti pengkatalogan dan penentuan klasifikasi bahan perpustakaan," kata Kepala Disperpusip Jatim Tiat S. Suwardi, MSi saat menyampaikan sambutan di acara webinar bertajuk Sistem Pengolahan Bahan Perpustakaan Berbasis AI di Ruang Inkubator Literasi Kantor Disperpusip Jatim, Jl. Menur Pumpungan 32 Surabaya, Senin (4/11). 

Baca Juga: Meriahkan HKN ke-60, Dinkes Jatim Gelar Pemeriksaan Kesehatan hingga Pertandingan Sepakbola

Salah satu kemudahan itu, sebut Tiat, jika pengkatalogan dan pengklasifikasian bahan perpustakaan biasanya membutuhkan waktu pengerjaan 3 hingga 4 jam, tetapi dengan bantuan AI, pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu 20 hingga 30 menit.

"Dengan sistem kerja yang semakin cepat ini, buku-buku baru yang kami adakan akan bisa langsung dijajar di rak-rak pelayanan. Sehingga koleksi perpustakaan di kantor kami menjadi segar dan menarik," ujarnya. 

Tiat yang juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi itu menjelaskan, di era teknologi informasi, perpustakaan harus terus berinovasi. Institusi yang mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran sepanjang hayat itu harus memanfaatkan kemajuan teknologi. 

“Perpustakaan harus memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam merangsang tumbuhnya minat baca masyarakat. Hal utama yang membuat orang mau datang berulang-ulang ke perpustakaan adalah koleksi baru," terangnya. 

Jika rak buku dipenuhi dengan koleksi lama dengan warnanya yang sudah usang, maka minat baca seseorang akan menurun. 

"Jadi buku baru jangan terlalu lama mengendon di bagian pengolahan, tetapi harus cepat-cepat dipampang di ruang koleksi," jelas Tiat. 

Untuk itu, mantan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim itu berharap agar penerapan sistem pengolahan bahan perpustakaan berbasis AI ini dapat semakin mempercepat dan mempermudah layanan perpustakaan kepada masyarakat. 

"Agar apa? agar harapan untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Jawa Timur akan terus meningkat," ujar Tiat. 

Sementara itu, Kepala Bidang Deposit, Pengembangan dan Pelestarian (DPP) Bahan Perpustakaan, Melkion Donald menyampaikan, ada tiga jenis AI yang dimanfaatkan lembaganya. Ketiga jenis itu yakni Optical Character Recognition (OCR) untuk pekerjaan pengkatalogan, Generative Pre-trained Transformer (GPT) untuk penentuan kata kunci, tajuk subyek dan penentuan nomor klasifikasi serta Robotic Process Automation (RPA) untuk memasukkan data ke dalam sistem manajemen perpustakaan. 

Baca Juga: Peringati HKN ke-60, Ini Pesan Kadinkes Jatim

Lebih lanjut Melkion menjelaskan, sistem pengolahan berbasis AI tersebut dikembangkan secara kolaboratif dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Sedang Pustakawan Disperpusip Jatim merancang sistem kerjanya. 

"Tim PENS menerjemahkan sistem pekerjaan itu menjadi program komputer yang diintegrasikan dengan sistem manajemen perpustakaan yang sudah ada," tuturnya. 

Sampai saat ini, Disperpusip Jatim terus mempromosikan budaya gemar membaca di tengah-tengah masyarakat. Berbagai upaya dilakukan agar semakin banyak orang mau berkunjung ke perpustakaan. 

"Sehingga, semakin tinggi tingkat kunjungannya, maka semakin baik karena perpustakaan sekarang harus menjadi tempat umum yang ramai dan populer," jelasnya. 

Menurut Melkion, Disperpusip Jatim terus mempercantik gedung dan interiornya. Upaya itu dilakukan untuk menarik masyarakat berkunjung di perpustakaan. 

Baca Juga: Disperpusip Jatim Bagikan Digital Library ke Forkopimda, PKK dan DWP Ngawi

"Mulanya, tidak masalah masyarakat sekedar datang untuk melihat-lihat. Selanjutnya setelah berkunjung maka harapannya akan menumbuhkan minat baca," katanya. 

Sehingga dengan kenyamanan, fasilitas lengkap serta suhu ruangan yang dingin diharapkan masyarakat tertarik dan dekat dengan buku. 

"Awalnya rekreasi, tetapi lama kelamaan pasti menjadi suka membaca buku. Itulah yang kami harapkan," ujar Melkion. 

Oleh karena itu, fasilitas kenyamanan akan terus dibenahi. Termasuk dalam penyajian buku-buku baru. 

"Dan sistem pengolahan berbasis AI yang dikembangkan Disperpusip Jatim ini untuk mempercepat penyediaan buku-buku baru di bagian pelayanan perpustakaan," pungkasnya.

Editor : Redaksi