SURABAYA - Jamaah Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah Madiun kolaborasi dengan DPRD Jatim menggelar
shalawatan dan ngaji bersama memperingati Hari Santri dan Hari Pahlawan, pada Minggu (10/11) malam.
Acara dihadiri 1000 jamaah dari 30 group Majelis Gembrung. Pada kesempatan itu, anggota DPRD Jatim Abdullah Muhdi dianugerahi warga kehormatan jamaah Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah.
Baca Juga: Reses di Probolinggo, Legislator PKB Disambati Lapangan Pekerjaan dan Ketersediaan Pupuk
Legislator PKB tersebut mengatakan, tradisi, yang lahir dari akulturasi nilai Islam dan budaya lokal penting untuk dilestarikan.
Selain itu, ia meminta penanaman kesadaran budaya lokal harus dilakukan sedini mungkin. Bahkan di sekolah sebagai materi muatan lokal.
Baca Juga: Legislator PDI Perjuangan Minta Proyek Strategis Nasional SWL Dibatalkan
"Kami berharap majelis dan shalawat Gembrung ini tetap dilestarikan dan dilindungi baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Kalau bisa masuk dalam pengetahuan budaya di pelajaran umum di sekolah-sekolah," katanya.kata Abdullah Muhdi.
Ia berharap, tradisi lokal dapat dilindungi, sebagai salah satu kekayaan Indonesia, sekaligus mendorong pemerintah berkomitmen menjaga tradisi masyarakat.
Baca Juga: PKB Rekom Gus Fawait dan Djoko Susanto Maju di Pilkada Jember 2024
Menurutnya, tradisi tersebut dikampanyekan secara masif agar menguatkan kesadaran generasi muda dalam menjaga kekayaan budaya lokal.
"Agar masyarakat luas tau bahwasanya ada budaya baik dari kota Madiun menjadi pintu masuk penyebaran agama islam di Kota Mataraman. Berharap dan berkomitmen kesenian ini tetap dilindungi dan masyakat luas. Dan kedepannya dapat dikembangkan khususnya generasi-generasi milenial atau generasi muda Jawa Timur," pungkasnya.
Editor : Redaksi