Dampak Pembangunan RSUD Surabaya Timur, Warga Sebut Saluran Hilang dan Pagar Banyak yang Rusak

Hearing di Komisi C DPR Surabaya
Hearing di Komisi C DPR Surabaya

SURABAYA - Komisi C DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) atau hearing dengan warga kelurahan kali Rungkut terkait pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur, di Jalan Medokan Asri Tengah, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Warga menyuarakan dampak dari pembangunan yang mengakibatkan saluran hilang dan pagar rumah banyak yang rusak.  

Baca Juga: Terkait Pembangunan RSUD Baru, DPRD Minta Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Dipermudah

Aning Rahmawati Wakil Ketua Komisi C menyampaikan, berdasarkan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) milik warga tidak sesuai dengan dokumen Amdal yang ditandatangani oleh pemerintah kota.

"Salah satunya adalah dokumen amdal yang dipegang masyarakat belum sesuai dengan yang sudah ditandatangani oleh masyarakat dan pemerintah kota dalam hal ini Dinkes dan Dinas terkait," ucap politisi PKS tersebut, Senin (11/11).

"Salah satunya jembatan yang ketinggiannya sampai 70cm dari nol jalan gitu ya, ternyata kemarin pada saat hujan terjadi genangan," imbuhnya

Aning mengatakan, ada beberapa pekerjaan dari kontraktor yang tidak sesuai dengan dokumen yang dikerjakan. 

Baca Juga: Oktober Dibuka, Dewan Kota Minta RS Surabaya Timur Prioritaskan Rawat Jalan

Maka dari itu, masyarakat menuntut ada proses penyempurnaan dari pekerjaan pemkot.

"Alhamdulillah disepakati nanti di 2025, sesuai dengan dokumen yang direncanakan akan ada dua jembatan," ujarnya.

Sementara Ketua RW 13 Kelurahan Kali Rungkut, Iswahyudi mengatakan, sejak proyek pembangunan RSUD Surabaya Timur, saluran air di wilayahnya hilang dan tertutup. 

Baca Juga: DPRD RS Surabaya Timur Harus Tahan Gempa

Ia menyebut, dampaknya saat hujan genangan air masuk ke permukiman warga.

"Tadi di hearing kita sepakat dengan dinas terkait akan survei ke kampung kami dan akan memperbaiki sesuai dokumen yang sudah disepakati dengan warga," pungkasnya.

Editor : Redaksi