GP Ansor Jatim Gelar Dialog Lintas Agama untuk Perkuat Toleransi dan Ekonomi

Dialog Lintas Agama Ansor Jatim
Dialog Lintas Agama Ansor Jatim

SURABAYA – Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur menggelar pertemuan tokoh lintas agama dan kepercayaan bertajuk “Melodi Harmoni: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman” di Graha Ansor Jawa Timur, Selasa (17/12).

Acara ini dihadiri oleh tokoh agama, pemerintah, kepolisian, serta pemuda dan mahasiswa dari seluruh Jawa Timur.

Baca Juga: Ansor Jawa Timur Mihta Kader Siaga Hadapi Banjir dan Bantu Korban Bencana

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama sekaligus membahas peran bersama dalam memperkuat toleransi antaragama dan penguatan ekonomi sebagai pilar masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, dalam sambutannya menekankan pentingnya memandang keberagaman sebagai kekuatan pemersatu. Menurutnya, toleransi antarumat beragama merupakan kunci dalam menjaga harmoni di tengah perbedaan yang ada.

“Tema ‘Melodi Harmoni’ menggambarkan bagaimana kita, meski berbeda-beda, mampu menciptakan irama kebersamaan yang indah. Toleransi agama harus menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat agar Jawa Timur terus menjadi contoh daerah yang damai dan bersatu,” ujar Musaffa Safril.

Baca Juga: Respons Ancaman MLB, Ansor Jatim Gelar Apel Siaga Banser

Musaffa juga mengajak seluruh tokoh agama untuk berkolaborasi membangun dialog yang inklusif, menumbuhkan empati, dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menerima perbedaan.

Selain menyoroti pentingnya toleransi agama, Musaffa Safril menegaskan bahwa aspek ekonomi juga memiliki peran krusial dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.

“Keadilan ekonomi adalah bentuk nyata dari toleransi. Melalui kerja sama lintas agama, kita dapat mendorong pemberdayaan ekonomi yang inklusif, menciptakan lapangan usaha, serta mengurangi kesenjangan sosial,” katanya.

Baca Juga: Rakorwil Ansor Jatim, Musaffa': Momentum Satukan Visi dan Gagasan Strategis

Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret untuk menciptakan Jawa Timur yang lebih harmonis dan sejahtera. 

“Kita semua memiliki peran besar dalam merajut kebersamaan ini. Mari bergandengan tangan untuk mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera,” tutupnya.

Editor : Redaksi