Workshop 'Stop Bullying, Start Loving' Undang Antusias Puluhan Guru BK

workshop Stop Bullying and Start Loving
workshop Stop Bullying and Start Loving

SURABAYA - Beberapa waktu terakhir banyak kabar di media terkait maraknya kasus bullying terjadi di sekolah. Bahkan, sejumlah jenis dan bentuk bullying, seperti verbal (79%), sosial (50%), fisik (29%), hingga Cyberbullying (25%) masih sering terjadi dengan persentase yang cukup tinggi.

Tentu ini menjadi perhatian khusus bagi segenap stakeholder, tak terkecuali Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas yang berinisiatif menggelar workshop bertajuk Stop Bullying and Start Loving, pada Selasa (17/12).

Baca Juga: Selain Berikan Sembako, UHW Perbanas Ajak Driver Ojol Peduli Keamanan Data Digital

Rektor UHW Perbanas, Dr. Yudi Sutarso mengatakan acara ini merupakan bagian dari kegiatan Lustrum XI atau usia 55 tahun UHW Perbanas. Selain itu, kegiatan ini juga jadi konsen institusi pendidikan, baik di sekolah maupun perguruan tinggi dalam meminimalkan hingga meniadakan bullying.

"Khusus terkait anti perundungan atau bullying, kita bisa melakukan itu secara bersama-sama. Kita sharing melalui workshop ini tentang bagaimana itu dilakukan biar tidak hanya di UHW saja yang berubah tapi juga di tempat lain, kita undang pakar-pakarnya," kata Dr. Yudi Sutarso.

Bertempat di Auditorium Lantai 10 Kampus Wonorejo, lebih dari 70 guru Bimbingan Konseling (BK) SMA/SMK/MA sederajat antusias hadir dalam acara workshop tersebut. Adapun narasumber yang dihadirkan, yaitu Lutfi Arya selaku Wakil 1 Himpunan Psikologi Indonesia - Jawa Timur, dan Inayah Sri Wardhani selaku Koordinator Masyarakat Antifitnah Indonesia - Sidoarjo.

Baca Juga: Kominfo dan Relawan TIK Surabaya Gelar Workshop Keamanan dan Etika Digital

"Karena guru BK itu yang paling kena, dia langsung berhubungan dengan sejumlah permasalahan seperti bullying. Mereka sangat konsen dan berkepentingan dengan itu," terang Yudi.

Dengan adanya workshop ini, Yudi berharap puluhan guru BK menjadi paham dan mengerti akan pentingnya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah maupun sekitarnya, agar kasus perundungan dapat diminimalisir secara konsisten.

"Harapannya tentu agar bullying bisa dihindari di semua tempat, tidak hanya di kampus ini, tetapi juga di SMA. Itu penting bagi kami karena input kita dari SMA. Jadi kalau anak-anak SMA ini bagus, jadi mahasiswa bagus juga. Ini kegiatan kecil tapi mudah-mudahan berdampak," ungkap Yudi.

Baca Juga: Laksma TNI Bayu Alisyahbana Hadiri Pembukaan Workshop Penjurusan Hasil Didik Sekbang PSDP TNI

Sementara itu, salah satu peserta workshop, Wenny Ekayanti, guru BK SMA Sejahtera Surabaya Barat, mengaku jadi memahami lebih dalam lagi bahwa antara bullying dan bercanda itu berbeda. Ia pun berharap pengetahuan yang telah ia dapatkan selama workshop juga dapat diberikan ke para siswa bahkan masyarakat umum lainnya.

"Workshop ini penting bagi kami selaku guru BK, apalagi kalau para siswa juga ikut diundang atau bahkan orang umum, karena ini pengetahuan yang sangat penting bahwa bullying dan bercanda itu ternyata bedanya tipis. Kadang kita merasa bahwa itu bercanda, tapi sebenarnya itu termasuk bullying," pungkas Wenny.

Editor : Redaksi