Blood Red Sky (2021) Horor Vampir di Tengah Pembajakan Pesawat

Blood Red Sky (2021), foto IMDb
Blood Red Sky (2021), foto IMDb

JAKARTA - Film Blood Red Sky garapan Peter Thorwarth menghadirkan perpaduan ketegangan thriller pembajakan pesawat dengan horor vampir yang jarang diangkat dalam layar lebar. 

Diproduksi di Jerman dengan dialog campuran bahasa Inggris dan Jerman, film ini sukses membangun suasana mencekam sejak menit awal.

Baca Juga: The Village: Ketika Ketakutan Jadi Bahasa Kekuasaan

Kisahnya berpusat pada Nadja (Peri Baumeister), seorang ibu tunggal yang bepergian bersama putranya, Elias (Carl Anton Koch), dari Jerman menuju New York untuk menjalani pengobatan medis. 

Namun, penerbangan malam itu berubah menjadi mimpi buruk ketika sekelompok teroris bersenjata membajak pesawat di atas Atlantik.

Di tengah ancaman pembunuhan massal, Nadja terpaksa mengungkap rahasia terbesar yang selama ini ia sembunyikan.

Baca Juga: The Village: Ketika Ketakutan Jadi Bahasa Kekuasaan

Ia seorang vampir. Dengan kekuatan dan naluri predator yang bangkit kembali, ia melawan para teroris satu per satu. Namun dilema besar muncul semakin ia menggunakan kekuatannya, semakin sulit mengendalikan haus darah yang bisa mengancam keselamatan penumpang, termasuk putranya sendiri.

Secara visual, Blood Red Sky memadukan atmosfer claustrophobic kabin pesawat dengan adegan aksi brutal yang berdarah, namun tetap menyisakan ruang untuk drama emosional ibu dan anak. 

Baca Juga: XXY (2007): Saat Identitas Tak Lagi Hitam Putih

Alur ceritanya mengalir intens, memadukan momen sunyi yang menyayat hati dengan letupan kekerasan mendadak.

Pesan yang tersirat dari film ini tentang pengorbanan seorang ibu yang rela menanggalkan kemanusiaannya demi melindungi anaknya, meski harus menanggung konsekuensi mengerikan.

Editor : Redaksi