SURABAYA – Fenomena penarikan iuran perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di kampung-kampung mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko.
Menurutnya, hal tersebut merupakan tradisi yang sudah lazim di masyarakat. Namun, ia memberi catatan agar penarikan iuran tetap bersifat sukarela dan tidak membebani warga.
Baca Juga: DPRD Surabaya Soroti Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80
“Sejauh tidak memberatkan dan sifatnya sukarela, saya rasa tidak masalah. Yang jadi persoalan adalah jika nominal iuran sudah ditentukan dan memberatkan warga,” ujar politisi yang akrab disapa Cak Yebe itu, Selasa (13/8).
Ia menegaskan, tradisi iuran untuk memeriahkan Agustusan bukan hanya terjadi di Surabaya, melainkan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat pun, lanjutnya, memahami bahwa dana tersebut digunakan untuk mempercantik lingkungan dan menyelenggarakan lomba.
“Fenomena ini bukan hanya di Surabaya. Saya rasa di seluruh belahan Indonesia hal ini terjadi,” katanya legislator asal Partai Gerindra.
Meski demikian, Cak Yebe menyentil Pemkot Surabaya yang dinilai hanya melarang penarikan iuran tanpa memberikan solusi. Menurutnya, kas RT biasanya tidak mencukupi untuk membiayai seluruh kegiatan perayaan.
Baca Juga: RDP Deadlock, DPRD Surabaya Jadwalkan Ulang Sengketa Lahan Warga
“Memangnya sumber dana perayaan di kampung dari mana? Kas RT saja tidak akan cukup untuk mendukung kegiatan Agustusan. Pemkot jangan hanya melarang, tapi juga harus memberi solusi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti minimnya kontribusi pelaku usaha lokal dalam mendukung perayaan di tingkat RT/RW. Bahkan, menurutnya, toko modern yang beroperasi di lingkungan pemukiman rata-rata hanya menyumbang antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
“Kira-kira berapa kontribusi pelaku usaha setempat? Sekelas toko modern saja rata-rata cuma memberikan donasi Rp100–200 ribu,” ungkapnya.
Baca Juga: Satu Rumah Tiga KK, DPRD Surabaya Soroti Kerancuan Data Kependudukan
Cak Yebe pun mendorong Pemkot Surabaya untuk menyiapkan dukungan nyata jika ingin perayaan HUT RI di kampung-kampung berlangsung meriah. Ia mengusulkan adanya program subsidi khusus mulai tahun depan.
“Mungkin ini bisa menjadi bahan evaluasi. Tahun depan, Wali Kota bisa memprogramkan alokasi anggaran khusus untuk perayaan HUT RI 2026 di kampung-kampung Surabaya yang disalurkan ke RT/RW,” pungkasnya.
Editor : Redaksi