Cermati! Ini Lima Ciri Orang yang Suka Membual dan Palsu

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA – Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga konsistensi antara ucapan dan tindakan memang bukan perkara mudah. Namun, menjadi pribadi yang dapat dipercaya adalah hal penting agar kita tidak dianggap sekadar membual. Di sisi lain, mengenali ciri-ciri seseorang yang cenderung membual atau lip service juga penting, terutama untuk menjaga hubungan tetap sehat.

Berikut ini lima ciri yang bisa menjadi indikator bahwa seseorang kerap membual, bersikap palsu, atau hanya sekadar lip service.

Baca Juga: Mempertahankan Hubungan Toxic, Haruskah Dilanjutkan atau Ditinggalkan?

1. Mahir Bikin Alasan

Orang yang suka membual biasanya memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan alasan untuk menutupi kesalahan atau kekurangannya. Mereka kerap menggunakan alasan untuk menghindari tanggung jawab atau mencari pembenaran atas tindakannya.

Misalnya, ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, mereka akan mencari alasan yang tampak logis untuk menyelamatkan diri. Meskipun tampaknya masuk akal, alasan yang terus dibuat-buat justru bisa mengurangi kepercayaan orang lain.

2. Tidak Konsisten, Sering Berubah Sikap

Ketidakonsistenan adalah salah satu ciri khas seseorang yang membual. Mereka sering berubah sikap atau keputusan karena fokus mereka bukan pada hasil jangka panjang, melainkan pada keuntungan sesaat.

Misalnya, dalam sebuah proyek bersama, mereka mudah menyerah atau beralih ke pihak lain yang dianggap lebih menguntungkan. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar berkomitmen untuk membangun sesuatu dengan penuh dedikasi.

3. Cerita Negatif Mempengaruhi Orang Lain

Mereka yang bersikap palsu kerap menggunakan kata-kata untuk mempengaruhi orang lain. Caranya? Dengan menciptakan cerita negatif tentang orang lain untuk menggiring opini pendengar sesuai kehendaknya.

Baca Juga: Mempertahankan Hubungan Toxic, Haruskah Dilanjutkan atau Ditinggalkan?

Tujuan mereka sederhana: membuat pendengar percaya pada narasi mereka dan menjauhi orang yang mereka citrakan buruk. Jika berhasil, mereka merasa puas karena berhasil mengendalikan opini dan memanipulasi situasi sesuai keinginan mereka.

4. Menghilang dan Datang Sesukanya 

Sikap suka menghilang adalah indikasi lain dari seseorang yang kurang dapat dipercaya. Ketika diperlukan, mereka sulit dihubungi, tetapi tiba-tiba muncul saat memiliki kepentingan pribadi.

Komunikasi yang jarang dan hilangnya kehadiran tanpa penjelasan membuat orang lain kehilangan kepercayaan. Lebih buruk lagi, alasan yang mereka berikan saat kembali biasanya terdengar seperti pembenaran semata.

5. Tak Punya Niat Membangun Komitmen 

Baca Juga: Mempertahankan Hubungan Toxic, Haruskah Dilanjutkan atau Ditinggalkan?

Komitmen setengah-setengah juga menjadi ciri seseorang yang membual. Mereka sering memberikan janji tanpa usaha nyata untuk memenuhinya. Ketika menghadapi tantangan, mereka cenderung melepaskan tanggung jawab dan membiarkan orang lain berjuang sendirian.

Jika kemudian orang lain lebih mengapresiasi pihak yang benar-benar peduli, mereka malah merasa tidak dihargai. Padahal, sikap tidak konsisten dan komitmen yang lemah adalah akar masalahnya.

Refleksi Diri untuk Hubungan yang Sehat

Menghindari perilaku seperti di atas adalah langkah awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, penting juga untuk tidak terburu-buru menilai orang lain hanya berdasarkan asumsi subjektif. Selalu evaluasi dan komunikasikan dengan bijak agar hubungan tetap sehat dan saling mendukung.

Editor : Redaksi