SURABAYA - Hai, Sobat Tikta! Selingkuh sering dianggap sebagai pelanggaran dalam hubungan. Namun, jika kita melihat lebih dalam, selingkuh bisa dipandang sebagai penyakit emosional yang bisa merusak lebih dari sekadar hubungan. Berikut adalah alasan mengapa selingkuh bisa dianggap sebagai penyakit dan dampaknya yang besar.
1. Tanda Ketidakpuasan Emosional
Baca Juga: Sering Diselingkuhi Tapi Masih Bertahan, Kamu Tulus Apa Dibodohi?
Selingkuh sering kali menjadi tanda adanya ketidakpuasan emosional dalam hubungan. Ini bukan hanya tentang mencari orang lain, tapi lebih kepada rasa kosong atau tidak terpenuhi dalam hubungan yang sudah ada. Ketika kebutuhan emosional tidak terpenuhi, pelaku selingkuh mencari pelarian, yang bisa mengarah pada perilaku yang merusak. Dalam hal ini, selingkuh adalah gejala dari masalah yang lebih dalam, yang perlu diatasi agar hubungan tetap sehat.
2. Merusak Kepercayaan
Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan. Ketika seseorang berselingkuh, kepercayaan itu hancur. Pemulihan dari pengkhianatan ini sangat sulit, bahkan bagi pasangan yang mau memaafkan. Selingkuh dapat merusak rasa aman dan stabilitas dalam hubungan, menyebabkan keraguan yang mendalam. Proses memperbaiki kepercayaan yang rusak bisa memakan waktu lama dan sangat menguras emosi.
3. Menghancurkan Diri Sendiri
Selain merusak hubungan, selingkuh juga berdampak buruk pada pelaku. Rasa bersalah, penyesalan, dan perasaan tidak berharga bisa muncul setelah melakukan perselingkuhan. Ini bisa menyebabkan masalah dengan kepercayaan diri dan masalah emosional yang lebih dalam. Pada akhirnya, selingkuh dapat menghancurkan tidak hanya hubungan tetapi juga kesehatan mental pelaku.
Baca Juga: Macam-Macam Selingkuh: Selingkuh Mata, Batin, Fisik, dan Bentuk Lainnya
4. Pola Selingkuh yang Berulang
Selingkuh yang tidak diatasi bisa menjadi kebiasaan yang berulang. Seperti penyakit yang semakin berkembang, perselingkuhan bisa menjadi pola perilaku yang terus-menerus terjadi jika tidak ada upaya untuk mengubah diri. Ini menciptakan siklus destruktif, di mana masalah terus berlanjut tanpa ada penyelesaian yang jelas, merusak hubungan lebih dalam setiap kali.
5. Menyebabkan Luka Jangka Panjang
Baca Juga: Jangan Salahkan Aku Selingkuh: Refleksi dari Hubungan yang Tidak Sehat
Dampak dari perselingkuhan bukan hanya dirasakan dalam jangka pendek. Pasangan yang diselingkuhi bisa mengalami luka emosional yang bertahan lama, seperti perasaan tidak dihargai, kebingungan, atau rasa tidak aman. Luka ini bisa memengaruhi cara mereka membangun hubungan di masa depan, bahkan membawa dampak pada rasa percaya diri dan pandangan terhadap cinta.
Selingkuh bukan hanya kesalahan sekali jalan, melainkan bisa menjadi penyakit emosional yang merusak hubungan dan diri sendiri. Dampaknya bisa bertahan lama, mengubah cara kita melihat hubungan dan diri kita sendiri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi masalah yang mendasari, berkomunikasi dengan jujur, dan berusaha memperbaiki diri. Selingkuh sebagai penyakit bisa disembuhkan, asalkan ada kesadaran, komitmen, dan usaha untuk memperbaiki masalah yang ada.
Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam, Sobat Tikta, tentang mengapa selingkuh bisa dianggap sebagai masalah emosional dan dampaknya.
Editor : Redaksi