KEDIRI — Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, menyampaikan pesan tegas, kader muda Ansor harus menjadi pribadi yang berani, berintegritas, dan tidak berkompromi dengan nilai.
Seruan itu ia sampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) GP Ansor Kabupaten Kediri, Kamis (10/7)
Baca Juga: Cegah DBD di Permukiman Warga Ansor-Banser Bangsalsari Gencarkan Fogging
Bertempat di Pondok Pesantren Al-Ishlah As-Suyuti, Desa Dlopo, Kecamatan Ngasem, Musaffa memulai sambutannya dengan merujuk pada kisah Ashabul Kahfi. Kisah para pemuda yang mempertahankan keyakinan di tengah tekanan kekuasaan itu, menurutnya, relevan dijadikan cermin kaderisasi hari ini.
“Mereka tidak tunduk, tidak menjilat, dan tidak berkompromi. Mereka memilih iman daripada kenyamanan. Ini yang harus menjadi teladan bagi kader muda Ansor,” ujar Musaffa di hadapan para peserta.
Ia menyadari tantangan zaman berubah bentuk, tapi esensinya tetap menuntut keteguhan sikap. Di tengah derasnya arus pragmatisme dan media sosial yang kadang menggiring ke arah kompromi, Musaffa menyayangkan banyak generasi muda yang justru memilih diam demi kenyamanan.
“Hari ini, banyak yang memilih diam demi aman. Tapi Ansor harus tetap menyiapkan pemuda yang siap berkata benar meskipun sendirian,” katanya.
Baca Juga: LBH GP Ansor Jatim: Integritas Kepolisian Dipertanyakan dalam Kasus Kematian Alfan
Bagi Musaffa, kaderisasi tak cukup hanya soal pelatihan administratif atau penguatan organisasi. Yang lebih krusial adalah membentuk keberanian moral untuk mempertahankan nilai meskipun itu tak populer di mata publik.
“Kita tidak sedang mencetak pemuda pengikut arus. Kita ingin mencetak pemuda yang berani melawan arus jika nilai dan kebenaran sedang dikorbankan,” ucapnya, tegas.
Melalui PKL ini, para kader diharapkan tidak hanya cakap dalam struktur dan kepemimpinan organisasi, tetapi juga matang secara karakter dan nilai.
Baca Juga: GP Ansor Jatim Dorong Pemberdayaan Kader Akar Rumput lewat Ketahanan Pangan
"Sebab, tantangan zaman hanya bisa dijawab dengan keberanian, bukan sekadar keterampilan." tutupnya.
PKL kali ini diikuti 71 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kediri, juga dari sejumlah daerah lain. Acara pembukaan turut dihadiri Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kediri HM Kanzul Fikri, Wakapolres Kediri, perwakilan PCNU, tokoh masyarakat, serta para pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah As-Suyuti.
Editor : Redaksi